Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Menghancurkan Sendiri Karena Mengabadikan Tulisan di Medsos Sarat Tajassus

Diperbarui: 26 Desember 2022   04:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akibat Tajassus di Sosial Media (Freepik Premium)

Hai Sahabat Pembaca!

Ajaran Islam dengan begitu tegasnya melarang kaum muslimin-muslimat melakukan Tajassus atau mencari-cari kejelekan saudara kemanusiaan dengan maksud mempermalukannya.

Selain menyebabkan pertengkaran, juga dapat menghancurkan reputasi dan kepercayaan yang melakukan perilaku buruk tersebut.

Apalagi jika kita memosting tulisan di medsos yang membongkar aib sesamanya dengan tujuan mempermalukannya. Adapun seni tata bahasa seakan samar antara peduli dan menjatuhkan kepada sang korban yang hendak dipermalukan, padahal terdapat niat jahat terselubung yang bermaksud menyerang karakter sang korban.

Membongkar aib sesama, yang diawali memata-matai kesalahan dan keburukan sasaran yang hendak ia permalukan, jika benar tuduhan yang dilontarkannya maka disebutlah seorang tersebut sedang menggunjing sesamanya. Dan jika tuduhan yang dilontarkan kepada sesamanya ternyata tidaklah benar dan tidak sesuai realitas, maka ia sudah memfitnah saudara dalam kemanusiaan.

Fitnah dan Gunjingan (blog.aksiamal.com)

Seperti kita ketahui, bahwa fitnah lebih keji daripada pembunuhan. Sementara menggunjing sama seperti memakan bangkai sauudaranya sendiri. Apakah rasa memakan bangkai? Apalagi bangkai saudara sendiri? Apa kita tidak merasa jijik dengan perbuatan dari menggunjing?

Senang mencari-cari kesalahan dan keburukan orang, hanya akan berdampak fatal di kemudian hari.

Sampai saat ini, banyak orang yang sudah mendapati kehilangan kepercayaan dari publik disebabkan karena menggunjing dan memfitnah saudara kemanusiaan di media sosial.

Menggunjing dan memfitnah saudara kemanusiaan di media sosial sama dengan menggali kuburan sendiri di alam dunia ini. Apalagi dikemudian hari ternyata fakta-fakta yang ternyata terungkap dimasa depan, dapat mematahkan tuduhan dari tulisan-tulisan gunjingan dan fitnah dari akun media sosial seorang. Yang tadinya berniat mempermalukan saudara dalam kemanusiaan, ia malah terjebak dengan kata-kata sendiri yang ia tulis di sosial media, sungguh blunder yang sangat fatal dan pedih.

Kita sudah lihat banyak orang berjatuhan terkurung dalam jeruji besi karena diawali dengan perilaku Tajassus ini. Apalagi rekam jejak digital itu sangat sulit untuk dihapus, dan yang paling parah kalau sudah ada yang mengabadikannya berupa jepretan screenshot yang viral kemudian hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline