Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Ada Masanya Senjata Standard Ganda HAM untuk Menyerang Suatu Negara Mulai Meredup Pengaruhnya

Diperbarui: 10 Desember 2022   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hak Asasi Manusia (Sumber: audi.com)

Hai Sahabat Pembaca!

Saya menelusuri berbagai pemberitaan media mengenai Hak Asasi Manusia yang mana pada penerapan kebijakan ini oleh Negeri Amerika, Inggris dan Eropa cenderung berstandar ganda. Berita itu diantara lainnya:

1. Mesut Ozil mendapatkan perlakuan diskriminasi dari Negerinya sendiri.

Mesut Ozil (Sumber: Kompas.com)

2. Amerika menyerang Arab Saudi perihal Isu HAM melalui tragedi pembunuhan jurnalis Khashoggi.

MBS dan Biden (Sumber: Kompas.com)

3. Amerika menyerang China perihal Isu HAM di Xinjiang China (Muslim Uighur).

Antony Blinken (Sumber: Kompas.com)

Sementara itu tebang pilih HAM terjadi pada Negeri Palestina hingga saat ini semenjak pendudukan negeri Israel di tanah Arab Palestina.

Apakah Amerika, Inggris dan Eropa mempersoalkan isu HAM di Bumi Palestina untuk keadilan dalam kebijakannya?

Tragedi Kemanusiaan Bumi Palestina (Sumber: Kompas.com)

Inilah yang menyebabkan Israel mengalami tekanan politik internasional agar segera berdamai dengan Palestina. Karena jika tidak, Dunia kelak memandang Amerika, Inggris dan Eropa memanfaatkan standard ganda dalam pengaplikasian kebijakan Hak Asasi Manusia.

Peristiwa ini kelak semakin melebar kepada kepercayaan dunia terhadap Kebijakan HAM yang digembor-gemborkan dunia Barat (Amerika, Inggris, dan Eropa). 

Dan hal ini tidak menutup kemungkinan Kebijakan HAM kelak dinilai tidak lagi relevan lagi dengan zaman. Karena seluruh negeri yang bersandarkan dengan teknologi energi bendawi (benda elektrik dan mesin) yang memakan sumber daya alam untuk pemenuhan pasokan energi listrik dan nuklir, kelak membenarkan Peperangan di muka bumi dengan hilangnya kepercayaan dunia atas penegakan kebijakan HAM yang digemborkan Amerika, Inggris dan Uni Eropa.

Kini sudah terlihat kubu mana saja yang kelak terlibat dengan peperangan besar. Dunia Arab kini mulai bergabung dengan Kubu Timur (China) yang semakin mesra dalam pelbagai kerjasama yang bersifat mutualisme.

Pangeran Arab Saudi MBS dan Presiden China Xi Jinping (Sumber: Kompas.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline