Lihat ke Halaman Asli

INDRIAN SAFKA FAUZI (Aa Rian)

Sang pemerhati abadi. Pemimpin bagi dirinya sendiri.

Filosofi Kepompong dan Kaitannya Dengan Uzlah

Diperbarui: 20 November 2022   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kreasi Rian

Hai sahabat Pembaca!

Terima kasih sahabat penuh perhatian dan selalu setia hadir di setiap tulisan saya.

Saya doakan Keberkahan hidup mengalir di kehidupan Sahabat selama-lamanya. Aamiin YRA.

Kali ini saya ingin membagikan sebuah Filosofi tentang Uzlah (Menyendiri) yang ada kaitannya dengan Transformasi Kepompong.

Jadi inget lagu Sindentosca Kepompong dong! Hehehe~

"Persahabatan bagai kepompong~ berubah ulat menjadi kupu-kupu~"

Nah.

Mengingat daku sedang kondisi Uzlah.

Aku masih belum pantas untuk berkemampuan menjadi seorang yang benar-benar dibutuhkan kehadirannya bagi negeri ini secara fisik, karena aku masih memantapkan diri dalam kondisi ketersendirian dan mengasingkan diri dari hiruk pikuk kehidupan modern kota.

Saya berfokus pada tirakat saya yang selalu saya gembor-gemborkan pada artikel saya sebelumnya di akun Kompasiana:

https://www.kompasiana.com/rian94168

Banyak yang mengungkapkan sahabat Kompasianer dan pembaca, mungkin saya unik, beda sendiri, dan sebagainya.

Karena itu semua adalah bentuk perjuangan untuk dirimu dan kamu-kamu semua sahabat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline