Dipenuhi jutaan rasa kasih..
Kulit mulai mengkeriput...
Mata yang indah mulai kecut..
Untuk kami...
Jiwamu rela terbakar disengat matahari..
Kasihmu sungguh luar biasa...
Nasehatmu kan kukenang selalu..
Dalam syairku berlumur air mata..
Mengenang perjuanganmu tanpa jasa..
Dalam diam aku menatap setiap ratap..
Lewat angin malam yang menyuap..
Kutitipkan rindu dalam gelap..
Lalu apa yang dibuat oleh ibu..
ibu ..
Kau telah mengandungku selama 9 bulan...
Dari rahimmu aku dibentuk..
Kau merawatku dengan rasa kasih..
Kau melahirkanku tuk melihat indahnya dunia...
Aku sungguh bahagia....
Dari merangkak, kau ajariku tuk berlari...
Langkah demi langkah kau tuntun..
Ingin ku ukir namamu di tengah gemintang...
Ijinkan syairku bernyanyi tentang kasihmu..
Puu Kaniki, 16 Januari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H