Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Masa Lalu

Diperbarui: 10 Januari 2022   06:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pix abay. Com

Masa Lalu

Oleh: Riami


Masa lalu sudah tersimpan rapi dalam almari
Menjadi barang antik yang menggelitik
Kadang ingin sekedar dilihat
Seperti radio Tuning FM milik simbah
Sudah tak ada sinyal grakgrok kadang nyala dalam pikiran seperti sandiwara saur sepuh
ketika Mantili beraksi mengibaskan pedang di medan perang
Kadang bak suara lagu lama seperti senja di batas kota

Melupakan kenangan tak semudah menghapus nama di papan kayu
Kenangan tetap berenang dalam angan
Menjelajah kalbu
Kadang dia hadir jadi casper
Menakutkan tapi lucu, imut
Meski menghantui tak ingin kurapal doa untuk mengusirnya

Putarannya hadir laksana gelombang radio
Jika frekuensi tetap seperti telaga bening menenggelamkan malam
Jika frekuensi naik seperti ombak menerjang karang batin

"Jangan jadi karang, " kata ibu sekokoh apa pun kau akan berlubang terkena hempasan ombak
Jadikan kenangan itu seperti perangko dan kau adalah pengoleksi paling pintar menata dalam album
Menjadi indah dan mahal harganya

Bukit Nuris, Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline