Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Bila Semeru Berpuisi

Diperbarui: 11 Desember 2021   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Liputan6.Com

Bila Semeru Berpuisi

Oleh: Riami

Bila Semeru berhujah
Tak ada lagi kiasan dan metafora
Semua nyata adanya

Debu menghitam, terbang ke langit biru
Udara pekat di siang itu
Sabtu, empat Desember 2021
Semeru mengeluarkan segala unek-uneknya

Blar! Api keluar dari lubuk Semeru
Segala ditumpah
Segala disemburkan
Seluruh panas dikeluarkan
Energinya membumbung menghantam segala

Tenggelamlah sebuah desa
Berpuluh manusia menjadi sahid

Manusia bertanya-tanya
Adakah Semeru sedang marah?
Apakah ia sudah tak tahan dengan magma dalam rahimnya?

Ataukah ia sedang berbagi berkah?
Teka-teki bersilang di dada, di pikir, di angan, di rasa, di naluri
Menjalari seluruh aku

Dan Semeru secara kasat mata
Telah menyampaikan pesan -Nya
Di dunia dan kematian yang tiba tiba

Diksi mengalir dari lava panasnya
Kata-kata menyembur dari api kawahnya
Keputusan sarkasme paling sadis adalah menenggelamkan keinginan-keinginan
Menguasai dunia

Bukit Nuris, 2021

Ditayangkan juga di fb Lumbung Puisi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline