Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi: Meong

Diperbarui: 19 Februari 2021   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Meoong,
Suaramu mengiba kecil, matamu kecil, telingamu dan kakimu masih kecil, ibumu di mana

Meooong,
Kau pasti dingin, ayahmu di mana, yuk masuk kerdus sini, ich jangan sentuh aku geli bulumu, tapi kasihan, sebentar kuambilkan susu hangat milik adik, ini selimut bekas tapi semoga cukup hangat, aku cuma punya ikan asin, kubuang durinya ya

Meooong,
Kenapa kau menangis terus ayo makan
Dan tidurlah

Malam kian dingin lampu mati, meong terdiam, sampai pagi
Kubuka selimut meong, diam tak bergerak, hembus napas terhenti

Meooong!
Sekarang aku yang teriak histeris

Bukit Nuris, 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline