Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi: Jari Tangan dan Tawon

Diperbarui: 14 Oktober 2020   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi


Jari Tangan dan Tawon
Oleh: Riami

Matahari memanasi ruang guru, jendela kubuka
Mata tertuju pada selembar kertas naskah pidato yang dibuat siswaku di modul pembelajaran di rumah

Sambil membaca, angan melayang jauh ke masa depan
Aku bayangkan si Jordi siswaku entah menjadi apa dia sudah pandai berpidato tanpa naskah

Aku berharap meski hanya lewat wa akan kutulis bahwa apa yang ditulis dalam naskah semoga iya bisa lakukan

Lamunanku semakin jauh, ketika di sebuah podium ia tersenyum padaku dan berkata beliau telah mengajarkan kebaikan

Dan tiba-tiba kurasakan begitu sengatan hebat di jari tanganku yang kuletakkan di telinga
Ternyata seekor tawon endas telah menusukkan sengatannya di jari telunjukku

Begitulah cara tawon merusak lamunanku
Bersama teriakanku, masih ada beberapa tawon keluar dari bawah meja kerjaku

Sekuntum bunga sedikit mengurangi sakit di jariku
Diiringi gelak tawa beberapa teman
Dan, "Aku sudah pernah", "Aku sudah pernah", "Aku sudah pernah"

Sigap dari satpam sekolah sebuah semprotan disinfektan di arahkan ke tawon-tawon
Juga sarangnya, tidak sampai lima menit tawon berjatuhan

Usailah drama tawon yang menyengat jariku dengan 7 mayat tawon dalam ruang sedang di sapu

Begitulah pelajaran hidup, jangan barani-berani menyengat dalam pikirku
BERBAHAYA

Bukit Nuris, 14 Oktober 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline