Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Perempuan Berteman Batu

Diperbarui: 19 Juni 2020   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MedanBisnisDaily.com

Perempuan Berteman Batu

Dipecahlah batu-batu itu penuh keyakinan dengan otot kecilnya yang membiru, seperti ia memecahkan segala pelik dalam pikirnya

siang terik
suara batu pecah
O, wonder women

Dalam derai angin yang membelai rambut kian khusut, ia tak pernah berpikir tentang mencintai diri sendiri

Dihantam keras batu, laksana ia menghantam rindu yang beku, dikumpulkan serpihan-serpihan itu, laksana ia mengumpulkan serpihan hati yang hancur

Perempuan berteman batu, ia singkirkan cemburu, meski luka mendendang dalam benak, ia hanya berfikir dalam napas ada cinta untuk buah hatinya

Segunung, tumpukan batu, yang dipecahkan, segunung pula rindu yang diabaikan, cinta dan kesetiaannya tak dihiraukan, sakit adalah teman seperti saat palu menerpa jari jempol manis yang tak pernah berkitek

Hanya batu menjadi saksi protes atas cintanya yang tidak harmonis, hanya batu yang menjadi tumpuhan resah dalam batinnya, hanya batu yang menjadi teman hari-harinya, hanya batu yang setia menyimpan semua curahan jiwanya, atas pengkhianatan cinta yang direndanya

Mata indah dan tajam itu telah menjadi kuyu, oleh kepalsuan janji, yang tahu hanya batu-batu yang beku, yang rela ia pecah menjadi uang receh, untuk membuat kayu di dapur terbakar dan mematangkan nasi jagung berbalut pilu

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline