Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Kucari Kau di Antara Jatuhnya Daun

Diperbarui: 13 Juni 2020   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxhere.com


Kucari Kau di Antara Jatuhnya Daun

Ayah, kucari kau ketika senja, daun-daun kamboja berjatuhan
Bunganya masih mekar, tak goyah oleh angin
Dalam kuntum doaku, mekarlah rindu di atas nisan bisu

Kubayangkan saja, kau tersenyum menyambut hadirku, lalu kita duduk bersama di bawah pohon kamboja kala itu
Kusentuh dengan gemetar jemariku, huruf-huruf yang mengukir namamu, kurasakan ada sambut darimu

Sampai habis bait-bait doa ini kuucapkan, hingga jingga enggan menungguku lagi
Tapi tak kutemukan wajah tirus yang pernah mengecup keningku setiap hendak tidur

Meski jasadmu telah menyatu dengan debu, tapi darah yang tertinggal dalam dagingku telah membesarkanku menjadi manusia
Ayah, tak kan kulupa, setiap detak napasku kau hadir menjadi semangatku

Mengalirlah kegigihanmu dalam vena dan arteriku
Lalu tumbuh menjadi kekar dalam jiwa dan ragaku
Akulah penerusmu, yang akan menjaga negeri ini dengan mantra puisi, yang kuseduh dalam  secangkir ketabahan setiap kutemukan kau dalam kuntum kamboja
Di sela-sela jatuhnya daun

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline