Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Kau

Diperbarui: 7 Juni 2020   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Kau

Kau adalah inspirasi, sebelum aku mereguk segala diksi, tumpahi dengan segala rasa yang menghunjam jiwa, aku tergagap, juga tak mampu memilih kata yang tepat untuk menjadikanmu sebuah kekasih atau kenangan

Jalan ini begitu rumit kita lalui sayang, kau telah mencabik rasaku, lalu mengunyahnya hingga menjadi butiran halus dan menelannya dalam rasamu. Menyebabkan aku  selalu mengikutimu kemana saja engkau membagi hati.

Kau telah menyayangiku, sekaligus menjadikanku bubur cintamu yang mengharu biru, hatiku sudah terlanjur menyatu dalam jiwa petualangmu yang tiada henti

Kekasih meski kurasakan aku larut, aku hanyut, aku tetap saja bersama kepedihanmu kala kau kembali meniti hari yang panjang bersama mimpimu

Dan sunyi tetap menemaniku berdiam di palung hatimu yang gamang oleh cinta yang berpendar seperti bias biang lala

Kunikmati lagu sunyi ini sebagai sujud terindahku buat kisah cinta kita
Aku tak kan meratap di balik dinding jantungmu yang berdegup mengguncang sajadah sunyiku  yang tergelar, dalam cinta penuh warna

Bukit Nuris, 2020
Riami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline