Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Setiap Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Diperbarui: 17 Mei 2020   08:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan vidio/dokpri

Setiap Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Pembaca Kompasiana yang saya banggakan. Tiada ucapan yang patut kita ucapkan selain rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala kenikmatan baik umur, rizki dan segala yang kita miliki di dunia tak lain adalah pemberian-Nya.

Pada kesempatan yang baik ini pertama saya sampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Allah SWT, karena dengan perkenan-Nya sajalah pikirku dan jariku bisa bergerak ke sini.

Salawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW.

Terimakasih tak terhingga juga saya sampaikan kepada Kompasiana.com yang sudah menyelenggarakan event yang sangat mulia ini semoga Tuhan mencatat sebagai kebaikan hingga di akhirat kelak.

Sahabat terkasih, tentunya kalimat dalam kesulitan pasti ada kemudahan itu ditemukan tidak sembarangan. Ketika manusia mencapai puncak kesulitan siapakah yang akan kau cari pertama kali? Di sinilah Tuhan menguji keimanan manusia. Apakah masih ada keyakinan dalam diri bahwa hanya Tuhan yang mampu menolong.

Dalam kesempatan event hari ke-21 ini, saya tidak hendak memberikan ceramah pada siapa pun, melainkan merupakan instrupeksi diri yang semoga bisa menetes bagi siapapun yang mengalami kesulitan dan kepedihan hati karena suatu ujian yang berat menurut pemikiran manusia yaitu saya sendiri.

Pembaca yang budiman, ketika saya mengalami kepedihan yang amat, saya larikan diri dalam ayat-ayat Tuhan ketemulah saya dengan surat penenang jiwa. Yaitu Surat Al Insirah.

Dengan menyebut Asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dalam titik berat air mataku, dalam pangkuan malam aku temukan dalam surat Al Insirah Ayat 1, yang artinya:
"

Tangkapan vidio/dokpri

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu" 

Saya baca ayat ini berulang kali. Terasa hatiku mulai seperti ada angin yang semilir menerobos jiwa gelapku. Di sinilah kutemukan bahwa tempat berlari yang paling luas adalah Allah SWT. Baik engkau berakhir dalam kehidupan atau pun kematian yakinlah bahwa Allah tempat sebaik-sebaiknya rebah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline