Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Perihal Senja dan Ilalang

Diperbarui: 18 April 2020   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perihal Senja dan Ilalang

Perihal senja, ilalang tak pernah takut untuk tidak hadir
Lambaiannya setiap hampir malam, telah mengisi hari-hari ilalang dengan santun

Ilalang jiwa dinginnya tak pernah marah, meski kadang ia hanya dianggap gulma
Prinsip hidup telah terangkai dalam akarnya yang kuat menembus tanah-tanah tandus

Ia kadang bercengkrama bersama embun, sebentar saja
Lalu mentari menguapkannya kembali ke langit biru

Dan ia tetap yakin keteduhan senja akan datang
Warna jingganya selalu membuai ingatan ilalang akan janji suci yang terpatri

Seperti ilalang aku menyukai senja
Yang mengantar malam menjadi tempat mimpiku yang selalu hadir agar tak melupakan senyummu

Di danau rindu, senja mengecup kening ilalang hingga tertunduk

Bukit Nuris, 2020
~Riami**




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline