Jeda Kerinduan
Mari bersama, menjaga jarak napas kita
Meski dari seberang sorot matamu kurasa ada kerinduan
Untuk sementara waktu kita harus ikuti jeda ini
Tetaplah berdiri dengan tegap di situ
Kencangkan otot rindumu, dengan memanaskannya di terik mentari
Lalu cuci jari dan hatimu, untuk senantiasa mengharap berkah Illahi dan ampunan-Nya
Yakinlah suatu hari jeda ini akan semakin dekat
Dan jemari kita bisa saling merengkuh, untuk lepaskan segala ingin yang tertunda
Hati ibu tahu kau sangat merindukan racikan minuman, masakan yang sering ibu buatkan untukmu
Ibu juga ingin menyuapimu seperti dulu kala masih kecil
Tapi kini kau telah dewasa, telah memiliki tugas yang mulia, kuharap hatimu bisa seluas samudra
Pintallah benang-benang rindu ini
Agar suatu hari menjadi kain yang indah
Dan bisa kau tunjukkan karyamu pada dunia, bahwa kau teguh dan kuat penaka pejuang samurai di medan laga
Pupuklah imanmu setiap waktu
Dengan selalu ingat, bahwa kelembutan Tuhan senantiasa bersamamu
Jeda ini cukup dengan jarak, jangan dengan hati
Sebab hati yang dekat, ibarat sinyal tak pernah redup, apa lagi padam
Hatiku, sudah menembus hatimu
Dengan panah doa setiap waktu
Yakinlah, di titik akhir pandemi kita jumpa dalam suasana penuh keindahan di bumi, langit cerah tanpa polusi dan senyum penuh arti