Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Jeda Kerinduan

Diperbarui: 13 April 2020   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jeda Kerinduan

Mari bersama, menjaga jarak napas kita
Meski dari seberang sorot matamu kurasa ada kerinduan
Untuk sementara waktu kita harus ikuti jeda ini

Tetaplah berdiri dengan tegap di situ
Kencangkan otot rindumu, dengan memanaskannya di terik mentari
Lalu cuci jari dan hatimu, untuk senantiasa mengharap berkah Illahi dan ampunan-Nya

Yakinlah suatu hari jeda ini akan semakin dekat
Dan jemari kita bisa saling merengkuh, untuk lepaskan segala ingin yang tertunda

Hati ibu tahu kau sangat merindukan racikan minuman, masakan yang sering ibu buatkan untukmu
Ibu juga ingin menyuapimu seperti dulu kala masih kecil

Tapi kini kau telah dewasa, telah memiliki tugas yang mulia, kuharap hatimu bisa seluas samudra

Pintallah benang-benang rindu ini
Agar suatu hari menjadi kain yang indah
Dan bisa kau tunjukkan karyamu pada dunia, bahwa kau teguh dan kuat penaka pejuang samurai di medan laga

Pupuklah imanmu setiap waktu
Dengan selalu ingat, bahwa kelembutan Tuhan senantiasa bersamamu
Jeda ini cukup dengan jarak, jangan dengan hati

Sebab hati yang dekat, ibarat sinyal tak pernah redup, apa lagi padam

Hatiku, sudah menembus hatimu
Dengan panah doa setiap waktu

Yakinlah, di titik akhir pandemi kita jumpa dalam suasana penuh keindahan di bumi, langit cerah tanpa polusi dan senyum penuh arti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline