Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Aku Tengadah

Diperbarui: 6 April 2020   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku Tengadah

Di gedung mewah jiwa jengah
Memandangi mega yang tak juga mengerti rasa ini

Kadang aku ingin kembali
Menikmati embun bersamamu
Menghitung tetesnya hingga yang terakhir
Tapi apa daya?

Kakiku tetap harus terbang, mengikuti ingin
Dan kini jarak memberi kita jeda untuk mengulur waktu temu

Getar jantungmu masih kurasa di sini
Naik turun di tangga-tangga apartemen
Menjelajahi hatiku setiap waktu

Kadang aku tak kuasa terpejam hingga habis waktu
Senyummu membelai anganku yang sedang tidak bermimpi

Apakah getar hatiku sampai juga di jantungmu? Sebab anganku setiap waktu melompati gedung-gedung menjulang
Untuk bisa jumpa dengan napasmu di malam sunyi

Kekasih, aku akan hitung setiap pergantian jam, hari, bulan, tahun, untuk melupakan kerinduan yang tersekat ini

Dan mimpiku menerobos seluruh bangunan perpisahan  diantara napasmu dan napasku yang saling berpeluk dalam kerinduan yang amat

Bukit Nuris, 6 April 2020
~ Riami~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline