Lihat ke Halaman Asli

Ria Mi

Menulis memotivasi diri

Puisi | Sajak untuk Erin

Diperbarui: 25 Februari 2020   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak untuk Erin

Serasa baru kemarin, kuncup-kuncup kata-katamu mekar dan mengharum di dunia maya
Kubaca pesanmu lewat tulisan
Meski kita tak pernah jumpa dalam nyata, tetapi jabat jarimu terasa erat di kalbuku

Aku baru sadar, bahwa untaian pesanmu kini menjadi roncean melati yang menghiasi senyummu untuk berjumpa sang maha kasih

Damailah kau di sisi-Nya
Tempat terindah buatmu menantimu tanpa ada rasa sakit dalam meniti hari-harimu

Bunga-bunga doa mengharum mengecup ketulusanmu
Air mata kehilangan berjatuhan, menjadi buliran permohonan kasih untukmu

Lihatlah, semua akan merindukanmu, dalam pandang, kata, dekap, juga candamu
Menginspirasi setiap kedip mata memandang
Engkaulah permata puisi itu

Yang sajak-sajaknya menjadi pelindung keluh tanpa kesah

Kaulah itu, melati wangi yang selalu memutih di hati pembacamu
Mengharum, membahana di sudut-sudut ruang yang pernah kau singgahi dengan jarimu yang tulus

Selamat jalan manisku Erin
Semoga setiap huruf yang kau pahat menjadi saksi kebaikanmu dan mengantarmu hingga ke surga-Nya

Bukit Nuris, 2020
~ Riami ~




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline