Lihat ke Halaman Asli

Refleksi Intelektual Muda

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Lindungi benderamu itu dengan bangkaimu, nyawamu dan tulangmu. itulah tempat yang selayak bagimu, seorang putra tanah Indonesia tempat darahmu tertumpah”. Begitulah kata Tan Malaka dalam bukunya aksi Massa. Sebuah pengingat bagi para pemuda yang lahir dan harus terus meneruskan perjuangan bangsanya, bangsa Indonesia. Betapa pentingnya peran pemuda dalam bagi suatu bangsa. Sebab itulah, pemuda pada dasarnya suatu keharusan untuk keberadaannya. Sebab pemuda sebenarnya merupakan sosok yang paling memiliki kekuatan untuk mengarungi sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara ke depan. Pemuda jualah yang menjadi harapan untuk mengkritik setiap-setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan memberkan solusi yang cerdas untuk mengatasi permasalahan. Namun kini, dimana semangat para pemuda itu? Jiwa nasionalis dan sosial seakan memudar. Kalaupun ada yang peduli pada nasib bangsa ini, jumlahnya tidak lebih besar dari yang apatis. Teriakan pemuda kini tak nyaring terdengar lagi. Jika sedikit saja menengok pada masa lalu, pemuda harusnya malu. Tentu harus malu pada bangsa yang telah diperjuangkan namun kini ditelantarkan oleh begitu banyaknya pemuda apatis. Permaslahan bangsa bukanlah menjadi topik bahasan menarik, menjadikan Sebuah ironi. Indonesia perlu melahirkan sosok pemuda masa kini yang peduli pada bangsanya, kita semua pemuda bisa menjadi Soe Hok Gie selanjutnya. Sosok pemuda masa depan yang tanggap terhadap problematika bangsa.

Beda jaman tentu beda perbuatan. Saat ini peran pemuda mendapat tantangan dari berbagai macam bentuk, pemuda saat ini di tantang dengan kondisi zaman yang semakin bebas dan tidak terkendali sehingga pengaruh lingkungan mampu mengarahkan pemuda ke arah yang tidak produktif seperti Perguruan tinggi terkadang dimanfaatkan hanya untuk mendapat gelar sarjana. Tak ada pembentukan kader Intelektual muda dan mahasiswa kini tak menjalankan fungsi sebagai Agent of change, social control dan Iron stock. Beberapa kalangan menganggap pemuda saat ini bermental pragmatis. Ada pula yang menyebut makin terkikisnya spirit nasionalisme, anak muda cenderung cuek, apatis dan senang mencari jalan pintas (instan). Mereka saat ini dianggap lemah, kurang gigih dan kehilangan identitas diri. Belum lagi jika harus dirunut masalah lain seperti kasus tawuran, konflik,  pergaulan bebas, pengguna narkoba, lemahnya daya saing hingga angka pengangguran yang cukup besar. Mengahadapi situasi dan kondisi yang melemahkan pergerakan pemuda saat ini, harus ada upaya dari para pemuda demi membuktikan bahwa suara muda kita akan terus ada.

Perlu untuk direfleksikan bersama, saatnya membangun Intelektual muda. Salah satunya tidak hanya memusatkan lahirnya aktivis muda dikota namun suara kemajuan juga harus lahir dari pemuda yang bertempat tinggal didesa, mereka adalah bagian dari perubahan yang harus diperhatikan. Pebinaan moral tetap menjadi hal vital, betapa banyak pemuda kini apatis karena cenderung cuek pada masalah moral menimbulkan moral anak bangsa kini terdegradasi secara perlahan. Saatnya optimis. Bangsa kita menanti perubahan itu dan kitalah pemuda sebagai actor utama dalam perubahan Indonesia. Bangsa Indonesia telah lama menanti karena Kita terlahir sebagai Pemuda pada bangsa dengan sejarah perjuangan panjang, saatnya kita buktikan bahwa telinga kita akan terus ada untuk mendengar teriakan penderitaan rakyat yang harusnya kita perjuangkan atas nama hati nurani, mata kita akan melihat kebijakan yang tidak sesuai dan memberikan solusi bukan sekedar mengkritik basi karena itu bukanlah intelektual muda dan buktikan kaki kita akan terus berjalan pada jalan sebagai pemuda yang optimis untuk kemajuan bangsanya. Salam Intelektual muda. gelorakan semangat dalam kebersamaan. Mari mencipta bukan hanya menuntut !




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline