Lagu merupakan musik yang memiliki lirik sehingga bisa dinyanyikan. Lagu merupakan media yang ampuh untuk menyampaikan pesan. Lagu dapat menangkap dan membangkitkan pola emosional seperti harapan, hasrat, kegembiraan, dan bahkan kegilaan. Lagu merupakan rangkaian bunyi yang dipadukan dengan irama yang serasi, dilengkapi dengan syair-syair sehingga membentuk suatu harmoni yang indah. Lagu seringkali digunakan sebagai salah satu cara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Musik mengandung lirik lagu untuk menyampaikan beberapa konsep.
Konsepnya adalah menyampaikan sesuatu, menyampaikan kesan dan pengalaman penciptanya, serta menimbulkan kritik dan opini sosial. Musik digunakan sebagai alat bagi pencipta untuk interaksi antara musik dan drama naratif dalam teks, seringkali menjadi elemen penting dalam menyampaikan pesan. Lirik yang ditulis oleh penulis lagu digunakan untuk mendorong pendengar menafsirkan pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri dan memperlakukannya sebagai landasan mendasar untuk memahami lirik lagu. Dengan kata lain lirik lagu dapat membangkitkan banyak persepsi yang dipengaruhi oleh tingkat pengalaman pemahaman seseorang. Adapun dalam sebuah lagu membuat pendengarnya dapat memahami dan menyerap makna positif dari lirik lagu tersebut. Oleh karena itu dalam lagu pastinya pencipta lagu tidak sembarangan dalam memilih kata untuk pembuatan lirik lagu tersebut. Maka dalam pembuatan lirik lagu pencipta lagu atau komponis memerlukan diksi dan gaya bahasa dalam pembuatan lirik lagunya.
Menurut Keraf (2016), diksi atau pilihan kata adalah kemampuan membedakan corak makna dari pemikiran yang disampaikan dan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai yang diinginkan oleh khalayak. Kata-kata dan frasa yang disertakan dalam lirik didasarkan pada pendapat ini. Bukan hanya kebenaran penggunaan kata yang dipertanyakan, tetapi juga apakah kata - kata yang dipilih dapat diterima dan tidak mengganggu suasana lirik. Pemilihan kata yang sesuai dapat mempengaruhi pendengar lagu tentang isi lagu tersebut. Pencipta lagu harus mempunyai keahlian untuk membedakan dengan tepat makna kata berdasarkan gagasan yang hendak disampaikan. Serta pencipta lagu harus memiliki kemampuan untuk menemukan bentuk yang pas dengan situasi serta nilai rasa para pendengar lagu -- lagunya. Fungsi diksi juga sebagai hal yang dapat memperindah dalam lagu, dengan diksi pencipta lagu atau komponis dapat merealisasikan rasa atau hasratnya melalui lagu - lagunya.
Disini penulis akan mempelajari susunan kata atau analisis diksi pada lirik lagu "Kusut" karya grup Fourtwnty. Fourtwnty merupakan sebuah grup musik independen asal Jakarta, Indonesia yang dibentuk pada tahun 2010, tepatnya pada tanggal 20 April 2010. Grup musik ini juga didirikan oleh Roby Satria yang juga merupakan salah satu anggota Geisha. Fourtwnty terdiri dari tiga anggota diantaranya Ari Lesmana, Nuwi dan Roots. Berikut analisis diksinya.
"Tolong jauhkan nafsuku"
Makna dari lirik tersebut adalah permohonan atau meminta tolong untuk menjauhkan sang pengarang dari nafsunya. Pada kata nafsu seperti lirik di atas, nafsu diartikan sebagai sebuah keinginan untuk memenuhi kesenangan seseorang. Nafsu bisa jadi suatu hal yang baik tetapi bisa juga menjadi suatu hal yang menjerumuskan ke hal -- hal yang buruk jika tidak bisa mengontrolnya. Dalam lirik ini nafsu diartikan sebagai keinginan untuk mencintai seseorang.
"Dari pesona hawamu"
Dari lirik di atas bermakna dari pesona sosok wanita. Pilihan kata dalam lirik di atas merujuk pada kata hawa. Hawa merupakan sosok perempuan pertama dalam umat manusia. Dalam lirik tersebut dapat diartikan yaitu dari daya tarik sosok perempuan.
"Aku terjangkit dan sakit"
Lirik di atas menunjukkan ungkapan pengarang yang sedang terjangkit dan kesakitan. Pilihan kata pada lirik di atas adalah pada kata terjangkit yang memiliki arti kondisi seseorang yang sedang menderita sakit. Ditunjukkan bahwa tokoh "aku" sedang menderita dan sakit, dapat diartikan kemungkinan ia sakit karena sakit hati.