Lihat ke Halaman Asli

Potensi Tradisi Desa Jati

Diperbarui: 7 Juni 2024   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Desa Jati merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Karanganyar. Desa Jati memiliki sejarah dan asal-usul yang terkait kehidupan dimasa lampau. Memiliki kondisi dataran rendah yang baik untuk lahan pertanian, menjadikan banyak warga masyarakat Desa Jati memilih bekerja sebagai petani. Sebagai salah satu desa agraris, Desa Jati memiliki tadisi-tradisi unik yang bertujuan untuk mensyukuri nikmat Tuhan yang masih dilestarikan sampai sekarang.

Salah satunya adalah tradisi Rasulan yang masih kental dilakukan oleh salah satu Dusun yang ada di Desa Jati yaitu Dusun Sorobaon. Tradisi rasulan ini biasanya dilaksanakan di bulan Suro. Dalam tradisi ini menghadirkan pertunjukkan ledhek yang diiringi dengan alat musik gamelan. 

Sebelum malam pertunjukkan ledhek, warga Desa Sorobaon akan melakukan pembersihan sendang keramat dan menghaturkan doa-doa dengan berbagai sesajen yang terdiri dari ambengan makanan sebagai pelengkapnya. Tradisi rasulan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengucapkan segala rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan panen. 

Ada juga tradisi Pancen. Tradisi pancen ini merupakan tradisi semacam menyediakan sesajen yang berisi aneka ambengan makanan yang disertai menghidupkan dupa. Tradisi ini dilakukan setiap menjelang awal dan akhir puasa. Tepatnya di malam satu hari sebelum puasa dan di malam takbir hari raya menggema. Dalam tradisi ini dipercaya bahwa roh-roh yang sudah meninggal akan pulang ke rumah dan ikut menikmati sajian ambengan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline