Lihat ke Halaman Asli

Ria Ayu Oktavia

Journalist and Food Addicts

FISIP Untag Surabaya Gelar Workshop Outcome Based Education

Diperbarui: 14 Juni 2021   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dekan FISIP Untag Surabaya, Dr. Rachmawati Novaria, MM., (Dokpri) 

Dalam rangka menyiapkan perubahan kurikulum mengikuti perkembangan kurikulum pendidikan terbaru, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untag Surabaya menyelenggarakan Workshop Kurikulum Outcome Based Education (OBE), pada Rabu (9/6). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh dosen FISIP Untag Surabaya itu terbagi dalam dua ruangan terpisah dengan menghadirkan pembicara yang berbeda-beda.

Program Studi Ilmu Komunikasi dengan narasumber Dr. Catur Suratnoaji, M.Si terlaksana di Meeting Room Q201, Gedung Prof Roeslan Abdul Ghani. Sementara Program Studi Administrasi Niaga, Administrasi Negara, Magister Administrasi Publik dan Doktor Ilmu Administrasi dengan narasumber Dr. M.R. Khoirul Muluk, M.Si., bertempat di Meeting Room, Graha Wiyata. Kegiatan terlaksana dengan mematuhi protokol kesehatan. 

Dekan FISIP Untag Surabaya, Dr. Rachmawati Novaria, MM., dalam sambutannya menuturkan pentingnya seluruh dosen FISIP mengikuti workshop kurikulum OBE ini dengan harapan mampu menyesuaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) agar sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dr. M.R. Khoirul Muluk dalam materinya menjelaskan Outcome Based Education merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif dan efektif.

"OBE berpusat pada outcome, bukan hanya materi yang harus diselesaikan," papar Dr. Muluk.

Perubahan jaman yang terus berkembang cepat berdampak pada kurikulum pendidikan. Dari sisi kurikulum Perguruan Tinggi dikenal beberapa istilah, misalnya Kurikulum Berbasis Isi (KBI), Kurikulum Berbasis Kompetensi) hingga Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Namun adanya OBE dirasa mampu menjawab tantangan pendidikan saat ini dengan menjembatani kesenjangan antara proses pendidikan di Perguruan Tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal ini sejalan dengan pencanangan kurikulum MBKM oleh pemerintah.  

OBE berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan, mulai dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran, prosedur penilaian hingga lulusan yang dihasilkan selaras dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat. 

Kurikulum OBE membantu mahasiswa mencapai outcome yang telah ditentukan. Sementara penilaian OBE berdasarkan tingkat output yang ditentukan. Dr. Muluk menambahkan, profil kelulusan merupakan bagian dari hasil manifestasi Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL).

"Profil lulusan merupakan hasil manifestasi dari CPL. Profil ini biasanya berasal dari ikatan asosiasi profesi. Namun kalau tidak punya bisa berasal dari hasil kesepakatan prodi sejenis." imbuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline