Lihat ke Halaman Asli

Rokok Elektrik? Manfaat atau Bahaya?

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141692992983027464


(http://cdn.klimg.com/dream.co.id/resources/news/2014/08/28/4257/664xauto-hisap-rokok-elektrik-lebih-aman-dibanding-rokok-konvensional-140828o.jpg)

Ternyata anggapan orang selama ini yang menyatakan rokok elektrik lebih sehat daripada rokok biasa itu salah.

Kepala Badan POM, Kustantinah, menjelaskan dalam rokok elektronik terdapat nikotin cair dengan bahan pelarut propilen glikol, dieter glikol ataupun gliserin. Jika nikotin dan bahan pelarut ini dipanaskan maka akan menghasilkan nitrosamine. “Senyawa nitrosamine inilah yang menyebabkan penyakit kanker.” Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, FDA ada Mei 2009 lalu melakukan analisis terhadap rokok tersebut dan menguji kandungan e-cigarette dari dua perusahaan. Hasilnya adalah ditemukan adanya kandungan dietilen glikol dan nitrosamin yang spesifik dalam tembakau.

Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan juga menambahkan "Sampai saat ini keamanan rokok elektrik belum terbukti aman secara ilmiah".

"Alat ini merupakan cara baru memasukkan nikotin dalam tubuh, di mana seperti telah kita ketahui bersama bahwa nikotin mengakibatkan efek buruk terhadap tubuh yaitu adrenalin meningkat, tekanan darah meningkat dan juga mengakibatkan ketagihan," ujarnya.

Sampai saat ini belum ada penelitian skala besar tentang dampak dari rokok elektronik, tapi anda jangan sampe terlena untuk mengkonsumsinya. Karena bisa jadi rokok elektronik lebih berbahaya dibandingkan dengan rokok konvensional. Selain itu, FDA juga memaparkan bahwa beberapa konsumsi dari uap rokok elektronik mungkin berbahaya, meski tidak di jelaskan secara detail.

Dan ternyata, uap rokok dari perangkat ini mengandung molekul karsiogenik dan formalin yang bersifat mengendap di dalam tubuh. Sehingga, besar kemungkinannya akan merusak organ paru-paru di kemudian hari.

Tak hanya itu, molekul akrolein yang sangat beracun juga terdeteksi dalam kandungan asap rokok elektronik. Bahkan, kadarnya lebih tinggi daripada rokok tradisional.

So, baik atau buruknya hanya anda yang dapat menyimpulkan :)

@riaasalman

Promosi Kesehatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline