Biaya dan metode pembelajaran yang kaku menjadi salah satu masalah dari ribuan masalah pendidikan di Tanah Air. Mochammad Risky Altaresh, founder Taman Siswa yang juga merupakan Fellow LEAD Indonesia dari Bakrie Center Foundation berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menggelar kelas virtual bernama Taman Class Seikhlasnya.
Taman Class Seikhlasnya merupakan kelas virtual yang diadakan oleh Taman Siswa dengan sistem pembayaran seikhlasnya. Menurut Altaresh, siapapun bisa bergabung dengan Taman Class Seikhlasnya untuk belajar.
"Kita memberikan kebebasan orang untuk seenggaknya menyerap dulu ilmunya, habis itu baru memutuskan sendiri apakah ingin bayar atau enggak," ujar Altaresh.
Hal yang membedakan peserta yang membayar pada kelas Taman Class Seikhlasnya dengan yang tidak adalah hak mendapat materi dan rekaman proses belajar dari Taman Siswa. Bagi peserta yang belum membayar, mereka belum bisa mendapat kedua hal tersebut, tapi tetap bisa belajar.
"Jadi kami tidak ada diskriminatif terhadap orang-orang yang belum bisa bayar. Tapi uniknya, mereka yang niat belajar pasti ujung-ujungnya akan tetap bayar walaupun nunggak beberapa minggu," kata Altaresh.
Hingga saat ini Taman Class Seikhlasnya telah memiliki lebih dari 20 kelas dengan jumlah pendaftar lebih dari 2000 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, dan karyawan. Adapun durasi pembelajaran di Taman Class Seikhlasnya sekitar 1,5 jam sampai 3 jam.
Altaresh menjelaskan bahwa Taman Class Seikhlasnya diklasifikasi menjadi 5 jenis layaknya menu makanan seimbang seperti karbohidrat, protein, sayur, susu, dan buah.
Karbohidrat adalah kelas yang sifatnya akademis misalnya kelas persiapan bagi mahasiswa tahun pertama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan kelas persiapan bagi siswa SMP untuk seleksi masuk SMA favorit di Indonesia.
Protein adalah kelas yang sifatnya industrial seperti UI/UX design dan UX writing. Di kelas ini Taman Class Seikhlasnya menghadirkan Nugi, UI/UX Designer dari Taman Siswa dan Sri Izzati, UX Writer dari Gojek. Sejauh ini materi-materi yang diberikan pada kategori ini menyesuaikan dengan industri teknologi.