Lihat ke Halaman Asli

Ria Anggriawan

penulis lepas, pegiat sosial

Manfaatkan Pandemi Corona dengan Budidayakan Jamur dari Rumah

Diperbarui: 10 September 2020   01:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

M. Ichwan dengan jamur tiram yang dibudidayakannya (Dok. Pribadi)

Pandemi Covid-19 menuntut setiap orang untuk berfikir kreatif dari rumah. Tidak terkecuali, Ichwan. Ichwan merupakan penerima Bakrie Graduate Fellowship dari Bakrie Center Foundation dan  berprofesi sebagai seorang dosen di Universitas Islam Makassar. Selama pandemi Covid-19 ia menjalankan budidaya dan bisnis jamur tiram di kampung halamannya, Parepare, Sulawesi Selatan.

Ichwan menuturkan alasan dia melakukan budidaya jamur tiram karena jamur jenis ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Dalam budidaya jamur tiram, kata Ichwan, semua bagian dari jamur seperti bibit, baglog, dan jamurnya bisa diperjual-belikan.

Selain memiliki nilai ekonomi, dia mengungkapkan alasan dirinya berkecimpung di bidang jamur tiram karena ingin mendorong masyarakat Parepare melakukan budidaya jamur hingga nantinya Parepare bisa menjadi lumbung jamur dan dapat meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat Parepare.

“Apalagi dengan skema pemberdayaan masyarakat itu bisa memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar tempat budidaya,” kata Ichwan.

Keseriusan Ichwan dalam membudidayakan jamur tiram bukanlah isapan jempol belaka. Ichwan bahkan mendirikan Sahabat Jamur, yaitu sebuah bisnis sosial yang fokus pada budidaya, pengolahan, serta edukasi mengenai jamur kepada masyarakat. Saat ini Sahabat Jamur telah mendapat dukungan dari PT. PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulselrabar dan Universitas Islam Makassar dalam hal riset dan pengembangan budidaya jamur tiram.

Sahabat Jamur memiliki misi yaitu mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk turut membudidayakan jamur tiram serta mengkonsumsi jamur demi kesehatan dan ekonomi masyarakat yang makin baik.

Dia menuturkan dalam mencapai tujuan tersebut, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Masyarakat Parepare masih awam dengan jamur, khususnya jamur tiram.

 “Tidak seperti masyarakat Pulau Jawa yang sudah familiar dengan jamur, masyarakat sini perlu diedukasi mengenai manfaat mengkonsumsi dan melakukan budidaya jamur. Selain itu masyarakat juga ingin melihat dulu bukti nyatanya,” ungkap Ichwan.

Oleh sebab itu, kata Ichwan, untuk menunjukkan bukti nyata manfaat dari budidaya jamur tiram Sahabat Jamur mulai memasarkan produk olahan jamur di awal bulan April tahun ini.

Adapun makanan olahan yang diproduksi Sahabat jamur dengan bahan dasar jamur tiram diantaranya tahu bakso jamur, bakso jamur, nugget jamur, pangsit goreng jamur, dan yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline