Lihat ke Halaman Asli

Ria Agustina

Penikmat sayur lodeh dan gereh

Jalan Pagi Jelajah Desa Ketenger: Serunya Berwisata Alam, Sejarah, Budaya dan Kuliner

Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gapura Desa Wisata Ketenger di lereng Gunung Slamet. (Dok.pribadi)

Aktivitas jalan kaki memiliki banyak manfaat. Meningkatkan metabolisme, imunitas, kesehatan organ dan fungsi tubuh. Berjalan kaki di alam terbuka saat pagi hari, selain menyehatkan raga, juga menyegarkan jiwa. Panca indera menjadi relaks. Efek segar, semangat, dan bahagia bisa dirasakan setelahnya.

Desa Ketenger merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Letak geografis yang berada di lereng Gunung Slamet, membuat desa ini memiliki pemandangan alam yang elok. Suhu sejuk dan udara segar bisa dirasakan saat berada di sana.

Desa ketenger menjadi salah satu lokasi rekomendasi untuk berolahraga jalan kaki di pagi hari. Bagi para pecinta hiking, Anda akan menemui lintasan yang asyik dan seru.

Selain pemandangan alam sebagai daya tarik wisatanya, hal lain seperti: sejarah, budaya, dan kuliner juga menarik dan bisa ditemui ketika berada di lokasi.

Wisata Alam

Sebutan "desa curug" melekat kepada desa ini. Curug atau air terjun banyak didapati dikarenakan kontur alam lereng gunung. Ada vegetasi hutan alami, lekukan, sungai dan bebatuan.

Delapan curug berada di desa ini. Curug Bayan, Curug Muntu, Curug Pengantin, Curug Kembar, Curug Gede, Curug Pitu, Curug Telu dan Curug Jenggala.

Perjalanan melintasi indahnya alam lereng Gunung Slamet menuju objek wisata curug, bisa menjadi pengalaman yang seru dan menyenangkan. Suara alam akan menemani sepanjang perjalanan. Kicau burung, nyanyian katak dan tonggeret, bersahutan menyemarakkan suasana.

Desa Ketenger telah ditetapkan secara resmi menjadi kawasan wisata. Sarana dan prasarana pendukung telah tersedia dan terus diperbaiki, seperti jalur-jalur baru dan fasilitas umum yang memadai.

Walau ada wisata curug yang telah lama dibuka dan terakomodasi baik, seperti Curug Pitu dan Curug Telu, beberapa curug masih memiliki jalur yang sangat menantang. Letak yang tersembunyi menjadikannya sulit dijangkau orang awam atau pendatang. Curug Jenggala merupakan salah satunya.

Curug Jenggala sendiri dibuka sebagai objek wisata tahun 2016. Hingga saat ini, masih terus berlanjut pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana di area wisatanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline