Lihat ke Halaman Asli

Ria Agustin

Mahasiswa

Pemanfaatan Sekam Bakar oleh Masyarakat Desa Banjarejo dengan Mahasiswa UMM

Diperbarui: 4 September 2024   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanamaan & pemberian pupuk sekam bakar/dokpri

Pemanfaatan Sekam Bakar Yang Belum Banyak Diketahui Oleh MasyarakatDesa Banjarejo

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus menunjukkan komitmen dalam mengaplikasikan hasil penelitian dan pengabdiannya kepada Masyarakat melalui program Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). Pada gelombang 4 tahun 2024, Kelompok 92 dari UMM telah sukses melaksanakan PMM di Desa Banjarejo Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari hilirisasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh UMM, dengan tujuan untuk memberikan manfaat langsung kepada Masyarakat.

UNIVERSITAS MUHAMMAIYAH MALANG

Kelompok kami Bersama-sama menggagas program yang melibatkan Masyarakat Desa Banjarej untuk memanfaatkan limbah sekam padi bakar untuk dijadikan Pupuk pada tanaman yaitu sebagai agen perbaikan keasaman pada tanah. Tanah yang baik untuk ditanami harus memiliki nilai pH yang seimbang dan netral. Tujuan utama dari pembakaran sekam yaitu mendukung pertumbuhan tanaman dengan optimal sehingga penyediaan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan tanaman termasuk nitrogen, fosfor dan kalium. Selain itu sekam bahar juga mempunyai korositas yang baik sehingga mendukung pertumbuhan akar tanaman jadi lebih maksimal. Pemilihan sekam bakar menjadi pilihan yang pas karena sekam memiliki pH yang tinggi yang bisa menyeimbangkan kada keasaman pada tanah. Sehingga tanaman bisa tumbuh lebat dan menjadi hijau.

Proses dan cara membuat sekam bakar padi : pertama, memisahkan antara kulit padi (sekam) dengan beras secara di agin-anginkan (dikipas) untuk memisahkan antara padi yang berisi dan padi kosong (sekam); ke dua, dilakukan penjemuran di bawah matahari untuk memudahkan saat pembakaran; ke tiga, dilakukan pembakaran hingga menjadi sekam bakar; ke empat, dilakukan pembuatan media tanam dengan pencamuran media tanah dan sekam bakar; ke lima media tanam siap untuk ditanami 

Pemgeringan sekam /dokpri

Proses pembakaran memberikan beberapa keuntungan yang penting. Pertama, pembakaran membantu menghilangkan kandungan air yang tinggi dalam sekam padi, sehingga aka mengurangi resiko pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat merugikan tanaman. Selain itu, pembakaran juga dapat mengurangi kandungan bahan organik dalam sekam. Bahan organik yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah seperti pembusukan dan produksi gas metana yang berbahaya. Dengan membakar sekam, kita dapat mengontrol kadar bahan organik dan menciptakan media tanam yang lebih stabil dan bersih. Proses pembakaran juga membantu menghilangakan senyawa-senyawa berbahaya seperti silica, yang dapat menjadi toksin bagi tanaman. Dengan menghilangkan senyawa-senyawa ini, sekam bakar menjadi lebih aman digunakan sebagai media tanam tanpa resiko mengambat pertumbuhan tanaman. daya tahan penggunaannya mencapai satu tahun dan mampu menciptakan aerasi yang baik untuk aka tanaman. Namun, media ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak lama menyimpan air.

Pembakaran sekam/dokpri

Selain itu, penggunaan sekam bakar sebagai media tanam juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah kemungkinan peningkatan tingkat keasaman tanah. Proses pembakaran dapat meningkatkan kadar asam dalam sekam bakar, yang dapa mempengaruhi pH tanah. Kekurangan lainnya adalah kurangnya nutrisi yang cukup untu beberapa jenis tanaman. Meskipun sekam bakar dapat memberikan nutrisi dasar,tetapi untuk tanaman yang memiliki kebutuhan nutrisi khusus, perlu ditambahkan pupuk tambahan aga pertumbuhannya optimal

Dalam hal ini kelompok kami ingin meningkatkan kesadaran akan pentingnya memanfaatkan limbah sekam padi untuk dijadikan pupuk pada tanaman agar tanaman tumbuh dengan optimal di lingkungan masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan partisipasi aktif dari masyaraka setempat, sehingga mereka juga merasa memiliki dan bangga dengan hasil akhir yang dihasilkan. Ini menciptakan ikatan emosional yang kuat antara mahasiswa dan masyarakat, serta memperkuat semangat serta memajukan desa mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline