Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Datangnya Sunset di Tanah Sabalong

Diperbarui: 10 Oktober 2017   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bertolak dari Mataram pukul 14.00 WITA menuju Kabupaten Sumbawa Besar. Memerlukan waktu 2 jam untuk tiba di Pelabuhan Kayangan.Pelabuhan yang menghubungkan Lombok dan Pulau Sumbawa, 2 Pulau besar yang merupakan bagian dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tepat pukul 17.00 akhirnya tiba juga di pelabuhan,waktu yang terbilang lambat dari biasanya. 

Tidak perlu menunggu lama untuk bisa menyebrang pulau. Bus langsung bisa masuk ke kapal yang hendak menyebrang. Cuaca yang berawan masih mengizinkan sang surya untuk menampakkan wajah ayunya sebelum terbenam. Waktu yang tidak akan saya sia-siakan. Dengan sigap tangan saya mengambil kamera hanya sekedar mengabadikan momen berharga ini.

Ya.....setidaknya kami punya cara tersendiri menikmati suasana di tengah kesibukan pekerjaan yang tak ada habisnya. Kali inipun perjalanan yang saya tempuh bukan sekedar jalan-jalan tamasya keliling Provinsi,tetapi dalam rangka tuntutan pekerjaan. Lebih tepatnya pengawasan Pelaksanaan lapangan dalam rangka survei penyempurnaan diagram timbang Nilai Tukar Petani (NTP). Untuk diketahui bahwa pada bulan Oktober ini sedang berlangsung salah satu dari ratusan survei yang dilaksanakan BPS, yaitu NTP. NTP ini merupakan komponen yang digunakan untuk mengukur daya beli petani.

Adapun sasaran dari survei ini adalah para petani yang menggantungkan sebagian besar hidupnya dari bertani tanaman pangan, perkebunan, holtikultura, peternakan, perikanan, dan kehutanan. 

Dari survei ini akan dibentuk diagram timbang dari seluruh barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani beserta nilai produksi dan biaya -biaya dari produksi tersebut. Berdasarkan paket komoditas,diagram timbang dan harga berlaku itulah yang nantinya akan didapatkan formula untuk dapat menghitung daya beli petani secara keseluruhan. 

Mengingat pentingnya hal tersebut diharapkan kepada seluruh masyarakat khususnya petani yang terpilih sebagai sampel bisa mendukung secara penuh kegiatan ini dengan memberikan data yang ditanyakan petugas. Karena bagaimanapun data tersebut berasal dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat kita sendiri. Mari dukung gerakan melek data......demi pembangunan yang lebih terukur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline