Masih mengingatmu dalam memory ku Masih bersemayam dalam anganku meski sudah lebur oleh asa, " ini pilihanku, bahwa bukan karna tak ada rasa aku memilih keputusan ini, namun karna rasa sayang itu begitu besar.. berharap kau mendapatkan kebahagiaan tanpaku Lex hehe" kataku dengan cengar-cengir yang dipaksakan padahal mata sudah mengeluarkan embunnya, dia tidak menatapku, dia menatap lurus ke depan ke hamparan rumput hijau yg lebat diisi dengan anak - anak remaja bermain bola, angin terasa sejuk dan sungguh teramat cerah cuaca sore itu seolah memberi restu dan memberitahu bahwa itu jalan yg terbaik untuk kami. " yah gw pikir juga begitu, saat gx ada kepercayaan.. dan loe bener saat bilang gw masih ada rasa sama yang dulu, gw emang masih sayang sama dia, tapi gw juga sayang ko lex sama loe " katanya dingin sedingin wajahnya see !!! dia emang gx ada rasa dari awal dan kata - kata sayangnya itu cuma buat supaya gw gx ngerasa dibohongin, dan menjadikan gw sebuah eksperimen.. dan betapa tololnya gw menerima semua itu. aku mengganguk dan segera mendengak ke langit berharap air mata masuk kembali kedalam. " dan gw pun gx akan menahan seseorang yang hanya berpura- pura nyaman berdiri di samping gw, menahan seseorang yg gx ada rasa tapi mencoba menimbulkan rasa.. Kalo gw pertahanin namanya gw egois, ya gx?? bener kan?! hihi " kutatap dia sambil nyegir dan dia hanya menatapku sekilas lalu kembali pada pandangannya. dan entah mengapa cuca sore itu cerahh teramat cerah tak seperti dengan mendungnya keadaanku, kami memutuskan untuk mengakhiri percakapan itu dan pulang, terlalu banyak yg tersimpan di dalam benak, kutundukkan kepalaku dan bersandar ke bahu kecilnya yg mungil, tanpa ada beban lagi, dan benteng yg sedari tadi dibangun bobol seperti benteng yg terbuat dari pasir. hancur lebur tersiram ombak. air mata keluar dan isak tangis berderai tanpa duga, " yahh, jelexx.. gx Ok dah ah bukan loe BANGET kalo kayak gitu mah " ia bergurau da menoleh kebelakang, dan membuatku mau tak mau tertawa, kuangkat kepalaku " yee dasar dudul loe, " " udahh gx usah nangis, gw gx pantes untuk itu lex " " gapapa lah, yaaah anggap aja Simbol orang patah hati, hahahaa hiks..hiks, Jeleexx dudul.. idiot, gembel loe ah" kataku tertawa sebelum akhirnya isak tangis keluar lagi namun pelan dan dalam.. kusandarkan kepalaku lagi, hanya kepalaku dan mendekap tubuhku dengan kedua tangannku berharap tak ada guncangan yg keluar " Pukul aja lex gw, tapi jangan nangis.. biar loe puas, gw gx pantess ditangisin" " wwoooo badan loe kurus tau, mana enak dipukul-pukul yg ada tangan gw yg sakit kena tulang loe.. hahahaha, it's ok, saat ini aja, besok pasti enggak " Berakhir dengan air mata, Berakhir dengan kenangan dan Luka Berharap tali silaturahmi takkan pernah putus dan kini aku sedang merinduimu, tau gx.. bahwa aku menahan diriku untuk rasa ini bahwa aku berserah pada nya yg teramat kuasa atas diriku berharap yg terbaik akan segera datang,, membuat teduh, membuat cinta yang tumbuh dengan indah dan semestinya Tanpa air mataa, Tanpa Luka Hanya ada Cinta yang tercipta atas kuasa nya dan karenanya..
^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H