Lihat ke Halaman Asli

Perkosaan dimana-mana

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingat lagu iklan glade yang jinglenya berbunyi: disini glade disini, disana glade disana, bunga-bunga dimana-mana. saya pelesetkan menjadi disini hidung belang disini, disana hidung belang disana. Perkosaan dimana-mana. Sungguh saya tidak mengerti, setiap saya membuka website online salah satu media terkenal di Indonesia, kok beritanya perkosaan terus ya. Hampir setiap hari ada saja berita perkosaan, yang terbanyak, kalau saya lihat justru terjadi di kota-kota kecil dan daerah pedesaan.

Tadinya, saya berfikir, kasus perkosaan di kota-kota kecil apakah penyebabnya karena kurang hiburan ? tidak punya pekerjaan tetap ? atau karena adat istiadat terlalu ketat ? Kalau saya perhatikan, kebanyakan pelaku pemerkosaan adalah dari kelas bawah, bukan dari yang berpendidikan tinggi. Walaupun ada satu-dua yang memiliki ijazah universitas tertentu.

Namun sepertinya di kota besar seperti di Jakarta, mungkin kasusnya lebih banyak lagi. Namun, kurang terekspos karena tertutup berita-berita tentang korupsi, kejahatan white collar dan sebagainya. Ditambah dengan gaya hidup bebas di Jakarta mungkin menjadi penyebab berita tentang perkosaan tidak banyak terekspos.

Di Amerika sendiri, berita perkosaan tidak sebanyak di Indonesia. Karena hukum disini lebih berat dibandingkan hukum di Indonesia. Pelaku pemerkosaan di Indonesia paling lama diganjar 2 - 5 tahun. Setelah itu, pelaku bebas berkeliaran. Di Amerika, pelaku pemerkosaan bisa diganjar paling tidak 15 - 30 tahun tergantung kondisi si korban.

Ada kenalan saya yang diganjar 20 tahun penjara, dikarenakan dia datang ke apartmene gadis yang baru saja dikencani 1 minggu, dia datang tanpa pemberitahuan, begitu diterima, langsung menerjang tanpa ba-bi-bu. Uniknya, si gadis ini sudah pernah tidur dengan dia sebelumnya. Tetapi, tetap dianggap kasus pemerkosaan, karena dia datang tanpa permisi, dan memaksa si gadis untuk berhubungan intim dengannya. Si gadis, sempat dikenakan bogem mentah, dan inilah yang membuat kenalan saya harus menerima ganjaran 20 tahun penjara.

Saya berfikir disini, kenapa hukum untuk si pemerkosa di Indonesia masih lemah ? apakah karena penjara tidak memiliki dana yang cukup untuk memberi makan si pemerkosa ? Penjara hanya memusatkan perhatian kepada para pembunuh. Bahkan yang saya lihat saat ini, penjara bisa di negosiasikan. Yang punya uang banyak, pastila bisa lenggang kangkung keluar penjara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline