Megah nan memukau adalah dua kata yang mampu menggambarkan keistimewaan Masjid Hassan II yang terletak di atas Samudera Atlantis ini. Masjid Hassan II atau yang dikenal juga sebagai Masjid Agung Hassan II merupakan masjid terluas di Afrika dan diklaim sebagai masjid terluas setelah Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun oleh Raja Hassan II pada bulan Juli 1986 dan direncanakan selesai saat perayaan ulang tahun Raja Hassan II ke-60 di tahun 1989. Namun, pengerjaannya tidak selesai tepat waktu, sehingga masjid ini baru diresmikan pada tahun 1993
Masjid Hassan II memiliki menara setinggi 210 meter dan menjadikannya sebagai masjid dengan Menara tertinggi di dunia. Didesain oleh arsitek berkebangsaan Prancis Michel Pinseau dan dibangun oleh Bouygues, di atas Menara masjid ini terdapat sebuah lampu sorot yang mengarah langsung ke arah Ka'bah yang merupakan kiblat umat muslim.
Masjid seluas sembilan hektar ini dapat menampung sampai 25.000 orang di dalamnya. Pada daerah balkon yang diperuntukkan hanya untuk perempuan dapat menampung sampai 5.000 orang, sedangkan pada lantai dasar dapat memuat sampai 20.000 orang. Sungguh masjid besar dan megah. Tak heran masjid ini menjadi ikon kebanggaan masyarakat Maroko.
Selain lokasinya yang unik, gaya arsitektur Masjid Hasan II ini juga tidak kalah unik dan mengagumkan. Pengaruh gaya "Moor" terlihat jelas pada desain interior maupun interiornya membuat Bapak/Ibu akan teringat pada gaya arsitektur Alhambra dan Mezquita di Spanyol yang sangat menawan.
2
Salah satu keistimewaan masjid ini adalah lantai masjid yang terbuat dari kaca. Perjalanan wisata ini akan membawa Bapak/Ibu untuk merasakan beribadah di atas masjid megah dengan desain arsitektur istimewa ini. Selain itu, pemandangan dinding dan pilar-pilar menawan yang menghiasi masjid ini akan membuat siapapun dibuat kagum oleh keindahannya.
Setelah puas mengeksplor masjid indah ini, kita juga bisa mendatangi negeri Spanyol, tempat peradaban Islam merain kejayaannya di tanah Eropa. Di Spanyol, Bapak/Ibu akan mengunjungi kota-kota penting bagi peradaban Islam seperti Cordova, Granada, Sevilla, Toledo, dan lain-lain. Kota-kota tersebut akan Bapak/Ibu kunjungi dengan mengikuti perjalanan wisata selama 10 hari menyusuri Maroko dan Spanyol.
Perjalanan ini akan menambah pengalaman Bapak/Ibu mengenai Islam di tanah Eropa sekaligus memberikan pengetahuan bagaimana masyarakat di sana hidup berdampingan dan saling menghargai satu sama lain walaupun memiliki latar belakang yang berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H