Sahabatku Titi,
Dini kali ini aku merasa kembali dini titiknya. Tidak sama dengan dini aku yang kemarin dan yang lalu. Ada pendar yang berbeda Ti. Aku ingin disurya yang hadir nanti, semua bisa ikut bersamaku merasakan apa yang ada di dini ini. Ada sesuatu… Tapi aku belum bisa gambarkan Ti, yang aku rasai jadi hanya ada warna dan ada warni Dini. Dini yang ini ada dini yang pendarnya berbeda. Sahabat hatiku, Kemarin aku berpikir, berapa sudah tapakkan ini terhitung di kediamanku, hingga terasa jemari tak juga lincah kemarin. Dulu aku berpikir, bagaimana bisa kapas demi kapas ini menjadi semakin menebal selimutiku. Sumilirmu membawaku ke dini yang ini, sumilirmu hantar aku ke syukur yang terangkai dengan rasa berselimut warna dan warni Nya yang ada di Dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H