Lihat ke Halaman Asli

Arti Ekonomi Islam untuk Kehidupan

Diperbarui: 14 September 2016   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di era globalisasi seperti saat ini. Ketika ekonomi hanya menjadi sebuah ilmu tanpa adanya output nyata untuk memajukan ekonomi dalam negeri. Ketika ekonomi hanya sebuah pemahaman tanpa adanya tujuan sosial. Ketika ekonomi ditujukan untuk memenuhi keinginan duniawi tanpa pernah berfikir bahwa ekonomi tidak terlepas dari ilmu yang Allah turunkan yang tentunya harus dipelajari dan diamalkan. Tentunya memakai sumber ilmu dan hukum yang paling utama yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Dua sumber ilmu tersebut cukup untuk kita memaknai ilmu ekonomi yang sejatinya bertujuan untuk kemaslahatan umat lalu menjalankannya sesuai dengan syariat.

Agama merupakan salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi dan kemajuan masyarakat. Di pihak lain, agama juga tidak statis melainkan berubah mengikuti pertukaran waktu dan perubahan zaman, serta oleh perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Kondisi sosial dan ekonomi ikut mempengaruhi keberadaan agama. Di dalam masyarakat tradisional, agama berfungsi untuk mendorong manusia untuk terlibat dalam peran-peran dan tingkah laku ekonomi, karena agama dapat mengurangi rasa cemas dan takut.

Dalam pandangan umum, Ekonomi dikatakan sebagai ilmu sosial yang mengkaji bagaimana menggunakan sumber yang tepat untuk memenuhi keperluan yang belum tercapai. Atas sebab-sebab tertentu, sumber yang diperlukan untuk memenuhi kehendak manusia dikatakan terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, manusia selalu mencari jalan untuk memenuhi kehendak yang tidak terbatas itu melalui berbagai cara dari berbagai sistem ekonomi. Di sinilah puncak masalah yang saat ini terjadi. Kehendak yang tidak terbatas itu sebenarnya telah menyebabkan manusia dikuasai nafsu dalam memenuhi kehendak mereka. Manusia di didik menjadi makhluk ego yang hanya mementingkan diri sendiri. Tanpa pernah berfikir bahwa dunia adalah ladang kebajikan yang harus kita tanami dengan kebajikan pula untuk dituai di akhirat kelak.

Dalam ekonomi Islam, dijelaskan bahwa Islam mengajarkan konsep rezeki dan berkah yang melampaui hukum mutu manusia. Islam juga mengajarkan kita untuk mengendalikan hawa nafsu agar tidak keterlaluan dalam memenuhi kehendak. Kehendak yang tidak terbatas adalah aspek yang bertentangan dalam Islam. Harus kita ketahui, Islam adalah agama sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia diatur dengan prinsip ilahiah. Harta yang ada pada kita sesungguhnya bukan milik kita, melainkan titipan dari Allah Swt. Agar dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali pada Allah Swt untuk dipertanggungjawabkan.

Tiga hal yang harus di lakukan manusia dalam melakukan aktivitas ekonomi di dunia:

  1.  Tumpuan manusia dalam bertahan hidup untuk mencapai kemenangan dunia-akhirat adalah pada aktivitas ekonomi (yang utama jual-beli).
  2.  Segala aktivitas ekonomi tersebut tidak lepas dari konsep ibadah kepada Allah SWT.
  3.  Untuk kepentingan kehidupan manusia tersebut Allah Swt menyediakan segala keperluan mereka, baik keperluan lahir maupun batin.

TIga hal ini tercangkup dalam sistem ekonomi Islam. Karena Islam memiliki sistem yang sempurna bagi manusia dalam rangka memperoleh kesuksesan hidup. Sistem yang ditawarkan Islam ini lebih luas cakupannya jika dibandingkan sistem konvensional. Sistem ini tidak hanya meliputi mekanisme praktis, tetapi juga meliputi perilaku moral manusia. Kini pun disaksikan bahwa di Negara-negara yang mayoritas non muslim, telah tumbuh dan berkembang bank-bank, asuransi baru, serta bisnis lainnya bagikan jamur di musim hujan. Demikian pula di kota-kota besar di beberapa Negara tumbuh pula halal-mal, rumah makan halal, dan lain-lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline