Desa Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat— Penyebaran Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) menjadi kasus yang polemik bagi seluruh negara di dunia, khususnya Indonesia. Dalam rangka menekankan tingginya angka positif Covid-19, diperlukan perhatian masyarakat terhadap pengolahan pangan, salah satunya pada sektor keamanan pangan. Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya untuk mencegah pangan dari 3 cemaran (biologis, kimia, dan fisik) yang membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Hal itu sangat penting, sebab pangan sebagai kebutuhan dasar yang akan dikonsumsi perlu dipastikan pengolahannya dengan baik dan benar agar memberikan kebaikan untuk tubuh.
Sabtu, 8 Januari 2022, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melaksanakan KKN Tematik dengan tema Literasi Digital. Rhifa Thun Hasanah, salah satu mahasiswi yang melaksankan KKN di Dewa Ciwaruga berhasil menciptakan program mengenai edukasi keamanan pangan. Program ini dilakukan agar meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keamanan pangan, salah satunya mengenai jamur. Jamur merupakan sayuran yang mudah untuk ditemukan dan diolah, serta memiliki harga yang terjangkau. Kegiatan KKN ini difokuskan kepada ibu-ibu PKK. Bagi Rhifa, peran seorang ibu sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pangan keluarga agar dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka positif Covid-19.
Pelaksanaan program dimulai dari hari Senin, 24 Januari 2022. Program pun dilaksanakan dengan dua tahap. Pertama, edukasi secara online dengan membagikan poster melalui grup Whatsapp ibu-ibu PKK. Grup tersebut beranggotakan 26 orang yang merupakan kader dari setiap RW di Desa Ciwaruga. Poster tersebut berisi tentang pengertian keamanan pangan, 3 jenis pencemaran dan cara pencegahannya, 5 kunci keamanan pangan, serta tips dan trik menyimpan hingga mengolah jamur dengan aman.
Kedua, edukasi secara offline yang langsung terjun ke lapangan melalui kegiatan rutin PKK Desa Ciwaruga. Kegiatan ini berlangsung di Posyandu RW 16 dan 17 dengan membagikan print out poster kepada setiap kader PKK. Pelaksanaan program pun tentu menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak).
Adapun kegiatan tambahan yang dilakukan di PG PAUD RW 09 di bawah naungan PKK yaitu mengajar pengenalan jamur agar bertambahnya wawasan anak-anak terhadap jamur. Sebagian anak sudah pernah mengonsumsi olahan dari jamur di rumah seperti jamur crispy. Selain itu anak-anak juga diajak untuk mewarnai jamur. Anak-anak pun sangat antusias dan senang ketika kegiatan berlangsung.
Antusiasme ibu-ibu PKK memberikan respons positif terhadap program disampaikan. Agar ibu-ibu PKK dapat memahami materi yang telah disampaikan, diadakan sesi tanya jawab yang dipandu langsung di grup Whatsapp maupun melalui personal chat.
“Terima kasih informasinya, Pokja 3 ini bisa dijadikan bahan sosialisasi ke warga dan pasang di Mading PKK” ujar Bu Sri Estina Rahayu selaku Ketua PKK Desa Ciwaruga. Selain itu, Sekretaris PKK juga membawa print out poster yang telah dibagikan di Posyandu untuk ditempelkan di mading PKK. Semoga melalui edukasi ini, masyarakat Desa Ciwaruga dapat memanfaatkan kualitas olahan produk dari jamur menjadi lebih baik dan aman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H