Kampung Naga, sebuah desa tradisional yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terus menjadi daya tarik bagi wisatawan dan peneliti budaya. Meskipun zaman terus berubah, Kampung Naga berhasil mempertahankan kearifan lokal dan tradisi budayanya yang khas. Kampung Naga berada di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Letaknya di pinggiran jalur utama Garut-Tasikmalaya, berada di perbatasan wilayah Garut-Tasikmalaya.
Dikenal dengan nama "Kampung Naga" karena dihuni oleh suku Sunda yang menjaga warisan leluhur mereka dengan penuh dedikasi, desa ini telah menarik perhatian banyak orang dari dalam dan luar negeri. Selama beberapa dekade terakhir, Kampung Naga telah menjadi salah satu destinasi wisata budaya terkemuka di Jawa Barat.
Salah satu daya tarik utama desa ini adalah arsitektur rumahnya yang unik, yang dibangun tanpa menggunakan paku dan menggunakan material alami seperti bambu dan anyaman daun kelapa. Warga Kampung Naga juga menjaga tradisi pakaian adat dan upacara adat yang masih dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Atapnya menggunakan ijuk, dengan bangunan berbahan kayu hutan. Bangunan rumah panggung itu ditopang oleh batu sebagai pondasi. Meski sederhana, namun ventilasi berupa jendela membuat rumah memiliki sirkulasi udara yang cukup. Suasananya pun adem dan yang tak kalah penting rumah ini tahan gempa. Setidaknya ketika gempa 7,2 SR terjadi di Tasikmalaya tahun 2009 silam, di Kampung Naga tak ada yang terdampak. Semua rumah tahan goyangan gempa.
Selain budaya dan arsitektur, kuliner tradisional juga menjadi bagian integral dari pengalaman di Kampung Naga. Makanan lokal seperti "nasi tutug oncom" dan "nasi liwet" selalu menjadi favorit pengunjung.
Meskipun pengaruh modernisasi semakin merambah ke kawasan ini, masyarakat Kampung Naga tetap berusaha untuk mempertahankan warisan budayanya. Mereka menjalankan program pendidikan dan sosialisasi untuk generasi muda agar tetap menghormati dan mewarisi tradisi leluhur.
"Kampung Naga adalah harta budaya yang tak ternilai harganya. Kami berharap bisa menjaga warisan ini agar tetap hidup dan berkembang di era modern," kata seorang warga setempat.
Kampung Naga adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa menggabungkan tradisi kuno dengan kehidupan yang berubah. Wisatawan dan peneliti budaya terus datang untuk belajar lebih lanjut tentang keunikan dan keindahan Kampung Naga, yang tetap menjadi jendela ke masa lalu di tengah zaman sekarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H