Lihat ke Halaman Asli

Rahmat Hidayat

Sedang belajar menulis dan membuat konten yang bermanfaat

Lima Alasan Mengapa WFH Lebih Berat daripada WFO

Diperbarui: 31 Juli 2021   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto oleh Vlada Karpovich dari Pexels

Salah satu dampak dari Pandemi Covid-19 adalah munculnya tren baru, yatu Work From Home (WFH). Kecuali para Tenaga Kesehatan dan bidang krusial yang lain, hampir semua karyawan ditugaskan untuk bekerja dari rumah demi menjaga kesehatan dan keselamatan para karyawan. Pemberlakuan WFH saat ini rata-rata adalah 50 % dari jumlah pekerja dalam suatu kantor.

Beralihnya situasi dari Work From Office ke Work From Home tentu membutuhkan adaptasi. Bagi sebagian orang, hal ini adalah berita gembira, namun bagi sebagian lain hal ini cukup berat. Ada pula yang merasa di awal WFH terasa menyenangkan, namun seiring berjalannya waktu, hal ini justru membosankan bahkan membuat stress. 

Tulisan ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai seorang suami, seorang ayah, dan juga seorang PNS yang sedang melaksanakan Work From Home.

Ada lima alasan mengapa WFH Lebih Berat dibandingkan dengan WFO:

Foto Oleh Arina Krasnikova dari Pexels

1. Lebih sering melihat komputer

Pada saat WFH, orang sangat sering menggunakan komputer atau laptop. Orang akan melihat komputer sekitar 6 – 8 jam setiap hari, sehingga mata akan lebih sering terkena paparan sinar radiasi dari layar komputer. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mata.

Foto oleh Ketut Subiyanto dari Pexels

2. Lebih banyak Distraksi

Di rumah, kita akan sulit focus dalam bekerja. Hal ini dikarenakan lebih banyak “gangguan”daripada di kantor. Contohnya ketika anak mengajak bermain saat Anda sedang rapat, ada paket yang harus kita terima saat Anda presentasi, menyiapkan peralatan sekolah untuk anak, dan lain-lain. Di rumah juga kita lebih mudah terdistrak oleh gadget, sekedar untuk scrolling Instagram, cek Whatsapp, atau bahkan menonton drama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline