Lihat ke Halaman Asli

Koneksi antar Materi Modul 2.1. Pembelajaran Berdiferensiasi

Diperbarui: 20 Juni 2024   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salam dan Bahagia !

Para pembaca yang berbahagia, tentu kita mengenal bapak  Ki Hadjar Dewantara. Banyak pemikiran - pemikiran beliau yang menjadi tolak ukur dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah "Menghamba pada anak "dan tidak sedikit dari kita sebagai pendidik salah mengartikannya. Menghamba pada anak bukan berarti guru tunduk dan menuruti semua keinginan murid,tetapi Menghamba pada anak disini yaitu sistem among dengan ikhlas mengabdi pada anak. sebagai seorang pendidik dalam mendidik murid kita harus lakukan dengan sepenuh hati dan semurni-murninya. setiap murid tentunya memiliki kebutuhan dan keunikan yang berbeda. sebagai guru yang baik , kita harus menuntun mereka sehingga murid kita dapat hidup dan bertumbuh sesuai dengan kodratnya masing-masing. hal ini berkaitan erat dan sejalan dengan analogi dari Ki Hadjar Dewantara yaitu bahwa seorang petani tidak dapat menjadikan padi yang ditanam menjadi tumbuhan jagung. selain itu petani juga tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman yang lainnya. memang benar ia dapat menghasilkan tanaman padi itu lebih besar dari tanaman yang tidak di pelihara, tetapi mengganti kodrat padi itu tetap mustahil.

Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tersebut, pendidik harus siap melayani kebutuhan murid dan menuntun mereka sehingga murid dapat berkembang sesuai minat, bakat dan potensi dalam dirinya. hal ini berkaitan erat dengan pembelajaran berdiferensiasi yang bertujuan memberikan pembelajaran kepada murid dengan cara memetakan kebutuhan belajar murid sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang di buat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah :

  • merumuskan tujuan pembelajaran
  • memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar.
  • menciptakan suasana belajar yang kolaboratif dan positif
  • melakukan asesmen berkelanjutan
  • melakukan diferensiasi konten, proses, dan produk.

Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan dapat membantu mencapai hasil belajar yang maksimal. selaian dari itu guru juga harus menciptakan lingkungan belajar yang positif, saling berkolaborasi, saling menghormati dan menghargai, serta memiliki banyak strategi pembelajaran yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid yang meliputi kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid.dan praktik pembelajaran berdiferensiasi harus berakar pada Asesmen. hal ini memungkinkan guru untuk mengenal muridnya lebih baik. ada tiga strategi yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu :

1. Diferensiasi Konten

Konten yaitu materi yang akan guru ajarkan kepada murid. dalam pemilihan konten guru harus memperhatikan kesiapan belajar murid apakah mereka sudah siap belajar secara abstrak ataukah secara konkret.  selain drai itu guru juga harus memahami gaya belajar murid apakah cenderung ke audio, visual, atau kinestetik.

2. Diferensiasi proses

proses adalah usaha untuk membantu murid memahami materi pembelajaran dengan melakukan berbagai kegiatan dan mengunakan berbagai strategi sesuai dengan kebutuhan belajar murid.

3. Diferensiasi produk

produk dalam hal ini adalah hasil yang diharapkan dari murid setelah mengakhiri proses pembelajaran.  hasilnya bisa berupa proyek, hasil tes, hasil diskusi/ prensentasi, pertunjukan, pidato, diagram dan lain sebagainya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.

Kaitan pembelajaran diferensiasi dengan modul sebelumnya yaitu semua berdasar pada pemikiran KI Hadjar Dewantara dimana guru menuntun murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman dengan berpihak pada murid sesuai dengan minat,bakat dan potensi dari setiap murid. dan pada pembelajaran diferensiasi bertujuan untuk memberikan pembelajaran dengan memetakan kebutuhan murid yang sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid. Untuk  menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru harus memiliki nilai dan peran guru penggerak dimana nilai guru penggerak yaitu : mandiri, reflektif, kolaboratif,inovatif, berpihak pada murid. serta peran guru penggerak yaitu : menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Dalam menciptakan pembelajaran berdiferensiasi guru harus mampu berkolaborasi dengan semua warga sekolah untuk mengidentifikasi potensi / kekuatan yang dimiliki oleh sekolah sehingga dapat terwujud visi sekolah. Agar lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi maka guru harus menerapkan budaya positif yang merupakan perwujudan nilai-nilai dan keyakinan universal di sekolah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline