(16/11) Universitas Pendidikan Indonesia, salah satu universitas pendidikan terbesar yang terbaik yang ada di Indonesia. Sebagaimana yang kita tahu, universitas merupakan salah satu wadah pendidikan yang mampu menerima berbagai mahasiswa yang kelak akan menjadi pembangun bangsa Indonesia, yang akan memimpin Indonesia menjadi negara yang maju.
Kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia tentunya harus dimulai dari awal, sebagai contoh, pendidikannya. Pendidikan penting untuk menetapkan tujuan yang harus dicapai dan menentukan ke arah mana nantinya Indonesia ini akan berlayar. Namun, terlepas dari itu, Indonesia juga merupakan daerah yang beragam kebudayaannya, beragam kepercayaannya, dan beragam pula entitas-entitas flora dan faunanya.
Bineka Tunggal Ika, itulah semboyan yang harus dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia yang beragam masyarakatnya. Termasuk dalam Universitas Pendidikan Indonesia, tentunya terdapat berbagai kebudayaan dan kepercayaan yang saling melengkapi diri masing-masing mahasiswanya.
Sebagai contoh saya telah melakukan wawancara dengan salah satu mahasiswi yang berasal dari Sumatra Utara, Suku Batak dan beragama Kristen berinisial S.
Di awal kedatangannya ke daerah Bandung, ia merasa sedikit kesulitan saat akan melaksanakan ibadah keagamaannya. Hal ini dikarenakan tempat ibadah yang berada di sekitaran daerah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berbeda agama, yaitu Katolik sedangkan mahasiswa ini beragama Kristen Protestan.
Sehingga mereka harus melakukan ibadah di Gereja HKBP Bandung Martadinata yang mana jarak tempuhnya cukup jauh dari lingkungan UPI yaitu sekitar 8,3 Km yang memerlukan waktu kurang lebih 30-40 menit untuk ke tempat ibadah mereka.
Di kelas, mahasiswa ini tidak pernah mendapat diskriminasi oleh mahasiswa lainnya. Justru sebaliknya, mahasiswa yang sekelas dengan narasumber disambut dengan sangat hangat dengan respon yang sangat baik.
Sebagai contoh pada saat observasi ke Sekolah Madrasah Aliyah (MA) Al-Inayah kota Bandung, kesan yang diberikan sangat baik, seperti pesan Guru Madrasah tersebut "Jangan Berkecil hati karena kamu minoritas, itu bukanlah batasan untuk belajar"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H