Lihat ke Halaman Asli

Bung Parulian

Parlemen Jalanan

Puisi | Laki-laki Harus Mati

Diperbarui: 31 Mei 2019   21:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pattimura (Oleh Lutfi Pattimura,dikases dari https://leonwakano.wordpress.com/2014/01/17/ini-dia-aslinya-kapitan-pattimura-2/

Laki-laki memang harus mati
Dengan begitu ia akan hidup abadi
Laki-laki haruslah berjuang

supaya ia tidak terbuang
Laki-laki mesti terluka
Terluka lalu berdarah seperlunya

Laki-laki tercipta bersama luka-luka
Luka-luka bersemi bersama duka-duka
Ia menanggungnya dengan SALAWAKU
SALAWAKU, PARANG, dan TOMBAK yang berdarah-darah!

Sobat, 202 tahun yang lalu laki-laki itu mati pada tiang kebinasaan
Tapi darah tercurah mendidih dan berkobar pada anak-anaknya
Sobat, kita juga mesti menggantung ketakutan
lalu menjadi bara api yang berkobar-kobar

Sobat
Kita bukan padi yang MERUNDUK!
Kita adalah Sagu yang beridiri TEGAK
Serta lautan yang BERGEJOLAK

Maka kita harus rubuh
'Tuk memberi makan Alifuru yang kelaparan
Maka jadilalh PARANG dan SALAWAKU yang perkasa

'Tuk Alifuru yang dijajah tanah dan adatnya
Maka kita semua laki-laki harus mati
'Tuk mengabadikan perjuangan ini
"Teruntuk laki-laki yang rela mati demi tanah yang kupijaki dan adat yang kujalani"

Duurstede, 15 Mei 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline