Lihat ke Halaman Asli

RhetIM

Orang biasa

Bertudung Gelisah

Diperbarui: 2 Desember 2015   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

BERTUDUNG GELISAH
Karya: Rhet Imanuel

Dan tidaklah layak
aku mengetuk daun pintu yang terkunci
tersandi oleh sejuta misteri
Ialah mimpi yang berkabut
dingin dan dibangun kesunyian
Dikelilingi tembok-tembok meratap

Lalu,
sesempit itukah dalamnya arti
dari janggut-janggut yang tak pernah tergunting
menutupi dagu, membelah
memikat dan hingga menyekat
Seuntai cipta
tiada rasa, bising kepala
Tiada syahdu menguntai dedoa
tersembunyi
Dan lagi diselimuti kehampaan

Oh, tabir dua kelamin
dibalik celana
Itulah dia yang menghujat atas gaung
beradunya gelombang-gelombang
memecah diri atas ilusi hati
masih sayup diuntai, menyapih ibu kandungnya sendiri
dalam bayang-bayang hitam
berkuasa seakan ia dan terlebih aku

Ah!
dan tetaplah
sesal akhirnya terangkai indah
dalam benakku
tak kuasa kembali dan hilang
merumput pada ilalang-ilalang
lambat-laun, tetaplah malu
ditelanjang keadaan, atas duka
mengapa tiada kunjung
Daun pintu itu terbuka!

Semarang, 14/10/15

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline