Lihat ke Halaman Asli

Antara Bakrie, Lumpur dan RSC Vise

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti menjadi kebiasaan penulis sebelum melakukan penulisan selalu menghaturkan permintaan maaf jika ada kata-kata atau tulisan yang penulis buat membuat sebagian pembaca merasa tersinggung atau penulis dianggap menista atau apalah, apa yang penulis tulis adalah murni dari pendapat penulis terkait masalah yang penulis lihat, baca dan dengar, sekali lagi maaf

Tidak terasa bencana lumpur Sidoarjo, Jawa Timur tahun ini memasuki usianya yang ke-5, akibat ulah tangan manusia ini hampir separuh kota Sidoarjo tidak jauh seperti danau besar dan banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal bahkan makam keluarga korban pun ikut terendam.

Lima tahun sudah peristiwa itu terjadi dan sampai tulisan ini pun di tulis kita tidak pernah lagi mendengar kelanjutan kasus ini termasuk ganti rugi kepada para korban, tetapi beberapa waktu yang lalu penulis mendapatkan sebuah sms dimana sms tersebut terdapat sebuah link ke sebuah situs berita, ketika penulis mencoba check link tersebut melalui PC maka link tersebut menjadi sebuah laman sebuah portal berita olahraga dan penulis terkejut dengan judul berita tersebut.

Link berita itu adalah bahwa keluarga Bakrie dalam hal ini Nirwan Dermawan Bakrie telah resmi membeli sebuah klub Divisi Dua Liga Belgia yang bernama Royal Cercle Sportif [RCS] Vise, setelah membaca tulisan tersebut maka secara spontan nurani penulis langsung menerawang tentang keadaan para korban lumpur Lapindo yang setiap menit selalu menunggu kepastian soal ganti rugi dan timbul pertanyaan, KOK BISA ?!

Iya KOK BISA keluarga Bakrie dalam hal ini seorang Nirwan Dermawan Bakrie ini membeli klub Divisi Dua Liga Belgia yang sampai sekarang tidak di ketahui berapa dana yang di keluarkan supaya bisa menjadi pemilik sah klub tersebut, sementara di Sidoarjo kita bisa lihat bagaimana kondisi warga Sidoarjo terutama Desa Porong yang tidak menentu hidupnya dan cita-cita daripada anak mereka. Penulis sangat ingat sekali dengan pernyataan beliau dan jajaran Lapindo Brantas ketika bertemu dengan Presiden Republik Indonesia dan juga jumpa pers dengan kawan-kawan Jurnalis dimana beliau mengatakan saat ini (ketika itu) Perusahaan beliau tidak memiliki dana untuk mengganti kerugian para warga dan meminta Pemerintah Republik Indonesia untuk membantu yang akhirnya keluar lah uang rakyat (baca: APBN) melalui Keppres untuk membantu Lapindo Brantas padahal kalau di lihat APBN baru keluar ketika ada keadaan darurat seperti bencana alam sementara apakah Lumpur Lapindo itu masuk dalam kategori bencana alam kalau di sekitar pusat lumpur terdapat kendaraan berat ?

Tujuan beliau sih memang mulia untuk membantu anak-anak Indonesia yang berbakat sepak bola supaya lebih maju dan di lirik oleh klub-klub besar Eropa tetapi apakah tujuan itu harus mengorbankan anak-anak Sidoarjo yang sampai sekarang tidak menentu kehidupannya mungkin sebelum lumpur tersebut terdorong keatas muka bumi mereka bercita-cita ingin menjadi dokter atau mungkin Presiden tetapi ketika lumpur itu keluar cita-cita itu harus kandas bahkan mungkin cita-cita mereka sekarang bagaimana caranya bisa membeli satu-dua liter beras dan kebutuhan dapur supaya perut orang-orang terkasih yang ada di rumah bisa kenyang walaupun dengan cara-cara yang tidak pantas seperti mencuri atau (maaf) menjual harga dirinya di pinggir jalan atau menunggu panggilan telepon apakah ini pernah terlintas dalam otak dan nurani Bapak Nirwan dan keluarga Besar Bakrie sebelum membeli klub Divisi Dua tersebut ?!

Sampai kapan para warga Sidoarjo yang menjadi korban lumpur ini bisa kembali normal sedia kala sebelum bencana akibat arogansi bisnis daripada keluarga Bakrie ? Hanya Tuhan dan waktu yang tahu akhir dari ini semua semoga keluarga Besar Bakrie ini terutama bapak Nirwan Dermawan Bakrie sadar sebelum apa yang beliau lakukan di pertanyakan dan diminta pertanggung jawabkan ketika di panggil oleh sang pemilik alam semesta.

http://m.goal.com/id-ID/news/article?contentId=2464930&SID=2q00k8l6glefs3knv3jfdk4ka1

Selamat Ulang tahun keprihatinan LUSI- LUmpur SIdoarjo

Kuningan, 300511 09:30
Rhesza
Pendapat Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline