Sering kita melihat sebuah patung kucing melambai di toko atau restoran milik orang Asia. Patung mungil ini sering tergeletak di samping kasir. Patung kucing itu biasanya terbuat dari porselen , dicat putih dengan bitnik oranye dan hitam dengan selempang yang menarik dan memegang uang koin kuno yang mewakili uang atau kemakmuran. Tahukah kamu apa maksud dari patung kucing melambai itu ; serta bagaimana asal usulnya ?
Mungkin banyak dari kita mengira bahwa kucing ini berasal dari China tapi tenyata selama ini kita sudah keliru. Boneka kucing itu disebut Maneki Neko , berasal dari kebudayaan Jepang ; yang artinya kucing pengundang. Patung kucing ini depercaya membawa kesuksesan bisnis pemiliknya. (https://bit.ly/2OvFTbe)
Menurutmu mengapa hewan yang dipakai hanya kucing ? Mengapa tidak anjing,monyet,atau lainnya yang lebih menarik? Tetapi bagi orang Jepang khusunya, menganggap kucing adalah hewan yang teramat istimewa, karena dianggap sebagai hewan kesayangan Dewa Amaterasu atau dewa matahari. Kucing dianggap sering mengamati pergerakan manusia dan melaporkan orang-orang mulia agar diberi rejeki kepada dewa matahari.
Itulah sebabnya, bagi orang Jepang, kucing dianggap hewan yang keramat.Mereka percaya, jika seseorang membunuh kucing dengan sengaja, maka kesialan akan mengikutinyanya, akibat kutukan sang dewa.
Disamping latar belakang tersebut diatas , ada beberapa cerita tentang asal usul Maneki Neko, yang berasal dari berbagai legenda dengan variasi yang berbeda sehingga sulit untuk menemukan mana yang paling benar dan pada periode waktu mana terjadinya. Beberapa legenda terkenal mengenai kucing tersebut adalah.
Legenda Gtoku-ji
Cerita ini berasal dari kuil Gtoku-ji, Setagaya, Tokyo.Penguasa Domain Hikone yang bernama Ii Naotaka sedang dalam perjalanan pulang berburu dengan burung elang, dan lewat di depan kuil Gtoku-ji. Di depan pintu gerbang, ia melihat kucing peliharaan biksu yang seperti memanggilnya untuk masuk ke kuil. Ajakan kucing tersebut diikuti Ii Naotaka yang masuk ke dalam kuil untuk beristirahat.
Ketika baru saja ia meluruskan kaki, turun hujan disertai petir. Ii Naotaka sangat gembira karena tidak basah kehujanan. Sebagai rasa terima kasih kepada kucing di kuil, Ii Naotaka menyumbangkan uang untuk pembangunan kembali Gtoku-ji menjadi sebuah kuil yang megah. Ketika kucing tersebut mati, sebuah makam didirikan oleh biksu untuknya.
Beberapa lama kemudian, Aula Manekineko didirikan di lingkungan kuil berikut sebuah patung yang diberi nama Manegineko (). Bentuknya berupa kucing yang sedang mengangkat sebelah kaki depan.
Legenda Jish-in
Cerita ini berasal dari Jish-in, sebuah kuil di Shinjuku, Tokyo Seorang samurai bernama ta Dkan tersesat di jalan setelah hampir kalah dalam Pertempuran Egotagahara (sekitar 1476-1478). Tiba-tiba di hadapannya, muncul seekor kucing yang melambaikan kaki depan, dan mengajaknya untuk beristirahat di Jish-in.