Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Artificial Intelligence Lewat #Deepdream oleh Google Lab

Diperbarui: 21 Juli 2015   16:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertengahan Juni lalu, Google Lab merilis artikel berjudul "Inceptionism" yang mengumumkan bahwa mereka telah melatih jaringan "syaraf" buatan untuk mengenali gambar & pidato dalam interpretasi coding. Apa ya artinya ini?

Saya ini orang awam teknologi, tapi karena tuntutan pekerjaan yang kekinian (baca: ranah digital marketing), saya mau tidak mau harus tahu sedikit tentang perkembangan dunia teknologi yang dekat juga dengan dunia digital. Apalagi kalau itu produk Google. Wajib ain hukumnya untuk update, hehe..

Jadi intinya, Google tengah membuat sebuah sistem yg bisa mengenali pola gambar dan diinterpretasikan oleh sistem tersebut sebagai pola tertentu. Sistem ini dinamai oleh mereka sebagai "Deepdream". Jatuhnya  jadi semacam image generator gitu. Kalau kita masukkan gambar vas bunga,Deepdream akan membaca pola vas bunga ini secara berbeda & menghasilkan gambar yg semi sureal, ala-ala seniman kelas kakap.

Bisa dilihat di image berikut:

[caption caption="vas bunga hasil jepretan saya ini saya ubah dengan coding deepdream & menghasilkan gambar sureal"][/caption]

 

Menjijikkan? Ya, sebagian besar gambarnya jadi menjijikkan. Apalagi kalau berubah jadi banyak mata dan bentuk-bentuk seperti alien. Sureal sih, tapi syerem. 

Nah, lalu apa gunanya Google membuat hal semacam ini? Menurut saya pribadi, artificial inteligence (AI) atau "intelejensi buatan" itu the next big bang dalam kemajuan teknologi. Fungsinya akan lebih dari Siri atau Cortana dari Microsoft. Tentunya Google harus mulai memiliki produk AI yg bisa segera dikapitalisasi alias "diuangkan". Sayangnya penggunaan AI belum begitu populer. 

Dengan project Deepdream ini, Google mecoba membuat AI menjadi lebih mudah dipahami oleh kaum awam seperti saya ini. Mereka berusaha menunjukkan bahwa AI akan membantu (atau menyulitkan) kita dalam berbagai macam tugas atau keperluan nantinya. Seperti Deepdream, bisa membuat foto jeporetan kita jadi lebih "artistik" (atau "menjijikkan").

Ini menurut saya lho ya, mungkin pembaca bisa melihat atau membaca lebih banyak tentang project google di sini:

Deepdram result atau melihat hasil karya "Seniman" dadakan lewat hashtag #deepdream di Instagram, Facebook maupun twitter.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline