Mungkin teman teman semua bertanya emang apa sih gunanya sastra buat politik dan mungkin juga banyak yang brfikir ngapain sih kuliah sastra indonesia ? Kan sudah tinggal di indonesia. Disini saya akan mencoba menjelaskan sastra itu tidak hanya berbicara dengan behasa indonesia melainkan banyak hal lain yang terikat dengan sastra, salah satunya politik.
Sebelum itu kita harus mengetahui apa itu sastra dulu. Sastra adalah Sastra ialah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan pada orang lain. intinya, karya sastra sangat bermanfaat bagi kehidupan, sebab karya sastra dapat memberi pencerahan pada pembaca tentang kebenaran-kebenaran hidup, walaupun dilukiskan dalam bentuk fiksi. kiprah sastra menciptakan peradaban bangsa sangat penting. Melalui karya sastra, ujar Martin, seorang tidak hanya mengembangkan khayalan yang bisa digunakan buat membentuk bangsa, namun juga menjadi media buat mewariskan nilai kearifan lokal kepada generasi belia.
korelasi sastra menggunakan rakyat pendukung nilai-nilai kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena sastra menyajikan kehidupan dan sebagian akbar terdiri atas fenomena sosial (rakyat), walaupun karya sastra meniru alam serta dunia subjektif insan (Wellek serta Warren, 1990:109). Menurut Sukron, ada beberapa bentuk relasi antara karya sastra dan politik, di antaranya yaitu: pertama, patronase negara, baik untuk kepentingan politik (hegemoni) maupun untuk kepentingan sastra itu sendiri. Kedua, sastra menggambarkan praktik politik yang terjadi. Ketiga sastra sebagai etika politik
Sapardi Djoko Damono dalam bukunya Politik Ideologi serta Sastra hibrida, juga mengatakan bahwa politik dan ideologi tidak mampu dipisahkan berasal sastra. dalam pengertian tersebut Damono mengartikan politik menjadi: Pertama, tindakan atau kegiatan yang dipergunakan untuk mendapatkan kekuasaan dalam negara, warga , atau forum. ke 2, tindakan atau aktivitas yang diklaim mampu mengklaim bahwa kekuasaan dilaksanakan menggunakan cara tertentu. ad interim itu, ideologi diartikannya sebagai keyakinan atau seperangkat keyakinan yang menjadi landasan teori orang, warga , atau negara buat melakukan satu tindakan.
Mursal Esten di dalam bukunya yang berjudul Kesusastraan Pengantar Teori serta Sejarah, berpendapat bahwasanya sebuah karya sastra, selain ialah pernyataan hati nurani pengarangnya, juga artinya pengungkapan hati nurani masyarakatnya. Jadi, antara karya sastra serta situasi sosial yang melatarbelakangi ada korelasi timbal balik , merupakan seseorang pengarang bisa mengangkat kehidupan sosial warga sebagai bahan penciptaan, karya sastra yang diciptakan bisa mendeskripsikan kembali kehidupan sosial masyarakat kepada pembaca.
pengaruh politik tak hanya terjadi pada bahasa Arab, tetapi imbas politik juga berimplikasi terhadap karya sastra. Sebagaimana menurut Azizah Alawiyyah dalam tesisnya yg berjudul Kebijakan Politik dan Implikasinya terhadap Bahasa Arab. menurut Azizah, kebijakan politik pemerintahan yg dilakukan sang para khalifah, baik di masa Dinasti Umayyah maupun pada masa Dinasti 'Abbasiyyah berdampak terhadap perkembangan bahasa serta sastra. Kebijakan politik serta bahasa mempunyai korelasi yang erat, karena melalui bahasa seorang dapat mempengaruhi dan menguasai pemikiran orang lain, dan dengan bahasa seseorang dapat melegitimasi kekuasaannya dan meruntuhkan versus politiknya.
Jadi bisa dilihat pentingnya peranan sastra dalam politik. Politik merupakan sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat sedangkan berhubungan dengan masyarakat membutuh kan sastra, karya sastra dapat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat karena melalui membaca karya sastra dan puisi yang hebat , memembuat anda dapat memahami kehidupan dan membuka mata masyarakat untuk melihat dari aspek yang berbeda terhadap suatu hal karena sastra mampu mengubah perspektif seseorang terhadap kehidupan
