Pekerjaan dan keluarga adalah dua area dimana manusia menghabiskan sebagian besar waktunya. Walaupun berbeda, pekerjaan dan keluarga interdependent satu sama lain sebagaimana keduanya berkaitan dengan pemenuhan hidup seseorang. Terdapat dua jenis konflik peran ganda, yaitu konflik pekerjaan-keluarga (work-family conflict) dan konflik keluarga-pekerjaan (family-work conflict). Konflik pekerjaan-keluarga terjadi ketika tanggung jawab pekerjaan menghalangi pelaksanaan tanggung jawab keluarga. Sedangkan konflik keluarga-pekerjaan muncul ketika aktivitas keluarga menghambat kinerja karyawan. Tidaklah mudah bagi orang tua tunggal dalam menjalani kehidupannya setelah kehilangan salah satu anggota keluarga yaitu suami, karena segala sesuatu yang harus ditanggung sendiri.
Berbagai jenis perubahan yang terjadi dalam keluarga yang mengakibatkan seseorang menjadi orang tua tunggal yang berarti akan membawa seseorang untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru yakni penambahan peran dan serangkaian tugas-tugas ganda yang harus dilakukan. Goncangan ekonomi menjadi persoalan utama sebagian besar istri yang ditinggal suami. Permasalahan ekonomi terutama terjadi jika saat menikah ia tidak bekerja dan hanya mengandalkan penghasilan dari suami.
Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial yang memiliki tanggung jawab dalam perkembangan manusia. Pengetahuan dan kecerdasaan intelektual manusia yang paling awal berasal dari orang tua dan anggota keluarga dengan dasar cinta kasih yang mengajarkan mengenai nilai-nilai dasar kehidupan. Salah satu fenomena sosial yang ada di sekitar kehidupan masyarakat adalah keadaan keluarga dengan salah satu orang tua saja, bisa ayah bisa juga ibu. Keadaan keluarga sebagai berikut biasa disebut sebagai single parent. Perubahan peran sebagai single mother menuntut adanya tanggung jawab sebagai pencari nafkah dan waktu untuk memperhatikan kebutuhan anak secara psikologis. Dalam status itu, peran yang seharusnya dijalankan seorang suami harus dijalankan perempuan sendiri sebagai single mother.
Single mother merupakan suatu keadaan seorang ibu yang merawat dan membiayai anaknya dengan seorang diri. Di Indonesia jumlah single mother lebih banyak dari ayah tunggal. dengan persentase ibu tunggal sebesar 14,84% lebih besar dibandingkan ayah tunggal yang hanya 4,05%. (Badan Pusat Statistik 2013). Peranan single mother dalam keluarga tersebut mencakup semua aspek, seperti keuangan dan kesejahteraan keluarga. Membangun keluarga hanya dengan satu orang diperlukan tenaga yang besar dan banyak pertimbangan. Hal ini melibatkan pengelolaan pendapatan dan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Salah satu pengaruh yang paling jelas adalah single mother harus bertanggung jawab penuh untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga dengan satu pendapatan. Perempuan yang menjadi single mother menghadapi kesenjangan pendapatan gender yang dapat mengakibatkan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan pria. Mereka mungkin harus mengorbankan beberapa kebutuhan karena keterbatasan keuangan. Namun, dengan manajemen keuangan yang baik, single mother dapat tetap memberikan lingkungan yang sehat dan bahagia bagi anak-anak mereka.
Dalam mengelola keuangan sebagai single mother, kunci utamanya adalah memiliki perencanaan yang baik dan kedisiplinan. Dengan strategi pengelolaan keuangan yang bijak, akan menciptakan stabilitas keuangan, serta mengatasi berbagai tantangan finansial yang mungkin timbul dalam perjalanan hidup. Dengan ini dapat dinyatakan bahwa keuangan keluarga sebanding lurus dengan kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan keluarga merupakan kondisi di mana sebuah keluarga merasa bahagia, seimbang, dan dapat memenuhi berbagai aspek kehidupan yang penting bagi seluruh anggota keluarga.
Manajemen waktu merupakan salah satu hal yang cukup sulit untuk single mother. Hasil penelitian menyatakan single mother yang tinggal dengan kedua orang tuanya tidak terlalu mengalami kesulitan dalam memanajemen 20 waktu. Dalam memanajemen waktu single mother sangat kurang, hal ini memang umum terjadi pada perempuan yang telah mengalami perceraian. Single mother yang memiliki keluarga yaitu anak harus menjalankan peran ganda sebagai ayah dan ibu sehingga harus dapat menggunakan waktu sebaik mungkin karena memiliki peran sebagai kepala keluarga. Waktu yang dimiliki seorang single mother memang terbatas, tetapi bukan berarti mereka tidak mampu membangun sebuah keluarga yang berkualitas.
Seorang single mother harus membagi waktunya untuk bekerja mencari nafkah, mengerjakan pekerjaan rumah, dan hadir sebagai ibu untuk mengurus, membesarkan, dan bertanggung jawab penuh atas kesejahteraan anak-anaknya. Selain itu, para single mother harus menghadapi fenomena sosial dari masyarakat yang menganggap wanita berstatus sebagai janda. Hal ini dianggap rendah dalam pandangan masyarakat, terlebih ketika penyebabnya karena perceraian. Single mother menjadi tulang punggung dalam keluarga merupakan hal yang tidak mudah untuk dijalani, banyak tanggung jawab rumah tangga yang harus dipenuhi. Terdapat beberapa strategi sosial yang dilakukan single mother dalam menjalankan perannya sebagai orang tua tunggal di dalam kehidupan bermasyarakat.
Pertama, tinggal di rumah orang tua. Sebagian besar single mother yang telah bercerai dan berpisah dari suaminya memilih untuk kembali tinggal bersama orang tua. Hal tersebut dilakukan single mother secara tidak langsung untuk menghindari gunjingan dan tekanan sosial dari masyarakat tentang statusnya sebagai janda cerai yang telah ditinggal suami dan mencari rasa nyaman yang diberikan oleh orang tua.
Kedua, timbal balik yang diberikan orang tua single mother ketika single mother menanggung beban hidup kedua orang tuanya. Mereka akan menanggung beban hidup orang tuanya terlebih jika kedua orang tua sudah tidak mampu bekerja lagi, maka semua beban ekonomi dan kebutuhan sehari-hari akan ditanggung oleh single mother. Namun, seorang single mother juga mendapatkan bantuan dalam hal pengasuhan anak ketika sedang bekerja.
Ketiga, single mother lebih memilih untuk menafkahi dan membesarkan anaknya secara mandiri tanpa bantuan dari mantan suami. Ketika terjadi perceraian, terdapat nafkah yang harus diberikan seorang ayah untuk anaknya. Masalah timbul apabila seorang ayah ingkar dari tanggung jawab dan tidak memberikan nafkah untuk anaknya. Oleh karena itu single mother lebih memilih untuk mengurus dan membesarkan anaknya sendiri tanpa ada campur tangan dari mantan suaminya.
Keempat, mengutamakan dalam hal pendidikan dan kebahagiaan anak. Melalui pendidikan, single mother menggantungkan harapan yang besar bagi anaknya agar ketika dewasa mereka bisa menjadi pribadi yang mandiri dan selalu siap dalam menghadapi tantangan hidup. Dampak yang dimiliki oleh seorang single mother yaitu kesulitan ekonomi, kesulitan mengurus rumah, kesulitan pengasuhan anak, dan menghadapi stigma. Dalam menghadapi kesulitan ekonomi memang menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi oleh single mother. Bila dulunya ekonomi rumah tangga ditanggung oleh suami saja atau ditanggung berdua dengan suami, kini setelah tidak ada suami hal tersebut menjadi sepenuhnya ditanggung sendirian. Dalam kondisi yang serba terbatas, seorang single mother berusaha untuk pintar dalam mengatur keuangan antara gaji yang diperoleh dengan uang yang ada. Kesulitan dalam mengurus rumah terjadi karena pada sebelumnya mereka mendapatkan bantuan dari suami, tetapi setelah menjadi single mother mereka tidak dapat melakukan segala hal sendiri sehingga perlu mengandalkan orang lain. Kesulitan pengasuhan anak terjadi karena single mother memiliki peran ganda dalam mengurus keluarga, banyak kekhawatiran yang muncul ketika berada jauh dari anak-anaknya.
Keluarga adalah lembaga sosial yang memiliki tanggung jawab dalam perkembangan manusia. Keadaan keluarga sebagai berikut biasa disebut sebagai single parent. Peran sebagai single mother menuntut adanya tanggung jawab sebagai pencari nafkah dan waktu untuk memperhatikan kebutuhan anak secara psikologis. Perempuan yang menghadapi kesenjangan pendapatan gender yang dapat mengakibatkan penghasilan yang lebih rendah dibandingkan dengan pria. Mereka mungkin harus mengorbankan beberapa kebutuhan karena keterbatasan keuangan. Namun, dengan manajemen keuangan yang bijak, akan menciptakan stabilitas keuangan dan mengatasi berbagai tantangan finansial yang timbul dalam perjalanan hidup. Keuangan keluarga kondisi di mana sebuah keluarga merasa bahagia, seimbang, dan dapat memenuhi berbagai aspek kehidupan yang penting bagi seluruh anggota keluarga.