Lihat ke Halaman Asli

Rg Bagus Warsono

Lumbung Puisi sastrawan Indonesia, Pusat Dokumentasi Sastra Modern

Cawapres Berduit Yang Dikejar Koalisi

Diperbarui: 18 Juni 2023   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cawapres Yang Berduit Yang Dikejar Koalisi.
Untung rugi itulah yang diperhitungkan partai-partai koalisi. Sebab mereka menyadari bahwa kemenangan tidak dapat dilihat sebelum pencoblosan.

Kecenderungan Masyarakat berfikir pendek masih tetap sama pemilu presiden 2019. Apalagi kini tuntutan masyarakat di daerah sudah hampir merata yaitu "buktikan dulu apa yang diberikan" oleh Capres dan partai pengusung sebab rakyat sudah jenuh dengan janji janji manis atau yang dikenal dengan PPP (Pemberi Harapan Palsu). Sudah sering dibohongi dengan janji manis dan tak asa bukti kemudian.
Karena itulah faktor logistik partai pengusung menjadi faktor utama.
Contoh yang lain, misalnya janji-janji calon legeslatif pada masyarakat, ternyata  tak kunjung datang.
Melihat perubahan pada masyarakat bahwa masyarakat yang kebanyakan awam berfikir pendek dalam berpilitik maka faktor logistik setidaknya tidak membebani rakyat. Misal sekedar nasi bungkus dan air untuk mengumpulkan masa sangat diperlukan belum lagi misalnya atribut seperti kaos spanduk dan lain lain tidak sedikit mengeluarkan biaya. Pendek kata logistik kampanye bukan barang sepele.

Bagi partai pendukung koalisi tentu akan menghitung untung dan rugi. Disamping suara yang diberikan tidaklah harus mengeluarkan dana yang sangat besar. Kasus-kasus jual beli nomor urut misalnya yang mencuat belakangan ini tak lain adalah juga beralasan logistik.
Karena itu wajar bila partai pengusung berfikir untung rugi membela capresnya. Apalagi janji-janji bila capresnya menang akan diberi jatah mentri dikabinet juga sama hal yang belum pasti.
Kita tahu perkembangan sekarang ini partai pendukung Capres dari koalisi semua sudah mulai berhitung untung rugi artinya belum tentu akan tetap setia hingga waktu  pemilihan nanti.

Sebaliknya partai pengusung capres kini putar putar mencari bakal calon wakil presiden. Dan tentu yang diharapkan mereka yang mampu menyiapkan membantu logistik kampanye hingga pelaksanaan Pilpres. Dan ini merena sebetulnya mengincar tokoh-tokoh berduit. Nama nama seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, pasti diincar menjadi Baca Wapres dalam koalisinya, sebab bohong jika mereka mencari tokoh dengan elektabilitas tinggi atau kalangan tertentu. (Rg Bagus Warsono)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline