Lihat ke Halaman Asli

rftljnh

Mahasiswa

Junk Food bagi Kesehatan Remaja

Diperbarui: 5 Desember 2024   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


     Makana cepat saji atau biasa disebut junk food merupakan Jenis makanan yang tinggi kalori, lemak, gula, dan garam, tetapi rendah vitamin dan serat. Junk food juga sering mengandung bahan tambahan pangan (BTP) seperti pemanis, perasa, dan pengawet.
       Pada zaman sekarang para remaja banyak sekali yang minat dengan makanan cepat saji, di karenakan junk food dianggap lebih praktis, lebih murah, dan kemasan-kemasan yang di buat juga lebih menarik daripada real food.
         Usia remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes), usia remaja adalah 10--18 tahun.                                                                      Usia remaja (10-18 tahun) merupakan periode rentan gizi. Hal ini disebabkan karena pada usia remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi.

Lalu dengan diusia remaja mereka sudah terbiasa makan makanan junk food, banyak dari mereka yang terkena penyakit dalam usia yang bisa di bilang masih muda, diantara penyakit-penyakit yang disebabkan mengkonsumsi makanan junk food yaitu:
1. Obesitas
            Junk food  mengandung banyak kalori dari gula dan lemak rafinasi yang dapat menyebabkan penambahan berat badan secara cepat.
2. Diabetes
           Junk food atau makanan siap saji mengandung tinggi kalori dan rendah vitamin, sehingga bisa menyebabkan gula darah meningkat dengan cepat.
3. Gangguan fungsi otak
           Konsumsi junk food dapat mengganggu fungsi otak, mengurangi konsentrasi, dan merusak ingatan.
Dan banyak lagi.
        Jadi, dari beberapa ulasan diatas tentunya perlu Kita cermati makanan cepat saji merupakan makanan yang kurang baik bagi remaja apabila di konsumsi terus menerus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline