Lihat ke Halaman Asli

Mencela Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika seorang teman mengatakan bahwa aku adalah pribadi buruk.
Aku mengatakan terimakasih atas perhatiannya.

Lalu ketika seorang teman mengatakan bahwa aku adalah pribadi yang menyenangkan.
Akupun mengucapkan terimakasih karena memberi ku semangat untuk terus menebar senyum.

Hari kemarin seorang kawanku mengatakan, kau itu harus berubah jangan terkurung dalam tempurung, akupun mengucapkan terimakasih, karena dia ingin memberi ku wawasan yang lain.

Tapi ketika kesadaran datang, Aku ingin mengatakan
Ah untuk apa semua ini, TIDAK PERLU.
Untuk apa memuji diri, untuk apa memuja jiwa yang merdeka.

Aku ini hanya lelaki kecil yang ingin menggenggam dunia, melepaskan diri dari jerat-jerat dogma, Kesenangan akan puja-puji, kesenangan akan kemapanan dan kemenangan karena menindas.

Aku ini lelaki kecil yang memandang fanatisme sama berbahayanya dengan racun tikus dan arsenik.

Ya Aku telah lama mencela diriku, karena tidak mampu melawan kuatnya kekuasaan logika.

Jakarta 1/4/2014/011---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline