Lihat ke Halaman Asli

Angin

Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Agin

Wujudmu tak nampak ku lihat,namun hadirmu bisa ku rasakan
Ketika dedaunan tibatiba bergoyang indah dihadapanku
Ternyata dia sedang bermain denganmu,liukan dedaunan begitu indah tampak di hadapan mata membuatku ingin ikut merasakan belaianmu
Namun ketika kau tidak dimengerti oleh sosok sosok yang membuatmu marah kau akan menari berputar tak beraturan seakan ingin memperlihatkan jika kau sedang marah
Tak peduli sekelilingmu merintih kesakitan dan memohon padamu untuk redakan emosimu tapi kau tak bergeming kau tetap berputar dan berlari membuat sekelilingmu terpaksa ikut menari bersamamu hingga semua porak poranda
Angin sudikah untuk sekali ini kau berteman denganku
Biarkan aku merasakan hembusan nafasmu membaur di wajahku
Mari kita berteman jangan kau menjadi lawan karna sungguh aku tak akan sanggup melawanmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline