Lihat ke Halaman Asli

Menanggapi Tulisan Tendensius Tempo terhadap Prabowo

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1383007938404913080

Hari ini baca majalah Tempo Media dengan covernya Prabowo Subianto dan berharap mendapat tulisan berimbang tentang sosok Prabowo. tapi sayangnya tidak, harapan mendapatkan tulisan berimbang tentang Prabowo di Majalah Tempo lgsg sirna begitudiawal pembahasannya dimulai kolom Opini tentang Prabowo. Kolom Opini Tempo yg membahas Prabowo berjudul "Jalan Abu-abu Prabowo" menulis tentang sejarah singkat Prabowo dari 1998 masa transisi politik dari Orba menuju Reformasi dan karir politiknya dari Golkar sampai jadi capres lewat partai yg didirikannya Gerindra. dalam kolom ini menyebut Prabowo sebagai"Produk Gagal reformasi". tulisan kolom opini ini sangat tendensius dan jauh dari kaidah penulisan yg berimbang. okelah tulisan ini mengenai opini tapi terlalu menjustifikasi sekali terhadap Prabowo bahkan seperti menggerakan opini publik bahwa "Jangan memilih Prabowo sebagai Presiden". penulisan kolom ini isinya tentang "dosa-dosa" Prabowo sebagai warisan Orba terhadap kasus HAM terutama isu penculikan aktivis pada 1997-1998. tulisan kolom ini seperti ingin membunuh karakter Prabowo. pada kasus penculikan tulisan Opini ini si penulis seperti gag pernah baca sejarah kasus penculikan aktivis itu sendiri. penculikan aktivis ini dilakukan secara sporadis oleh beberapa kelompok militer yg berbeda bukan komando Prabowo sendiri, bahkan Prabowo pun hanya menjalankan perintah dan dia bukan pencetus ide penculikan aktivis tersebut. saat itu anggota Prabowo menculik 9 orang aktivis dan memulangkan mereka dalam keadaan yg sehat dan Prabowopun sudah meninta maaf kepada para aktivis yg diculik anggotanya bahkan 3 dari mereka bergabung dengan partai Gerindra. saat Tim Mawar disidang bahkan Prabowolah satu2nya Jendral yg berani mengakui kesalahannya sedangkan jendral lain yg juga ikut terlibat penculikan tidak ada yg berani mengaku. ditulisan ini pula jg ngawur soal pemecatan tidak hormat Prabowo yang ada ialah rekomendasi terhadap Pangab untuk segera mengakhiri masa dinas Prabowo atau dipensiunkan. soal pemecatan ini juga bisa konfrontir terhadap pernyataannya Habibie yg katanya Prabowo dipecat karena insurbodinansi pada isu kudeta Habibie. jadi mana yg benar ? dipecat karena penculikan aktivis atau karena isu insurbodinasi ? dari sini saja terlihat sejarah masih simpang siur dan ngawur. keliatan jelas ada gerakan yg ingin menjatuhkan karir Prabowo secara sistematis. tulisan di kolom opini Tempo ini jelas sengaja menyudutkan Prabowo lewat Sejarah yg masih tidak jelas dan absurb ditambah dengan menyamakan Prabowo dengan Hitler adalah jelas si penulis mencoba membunuh karakter Prabowo dengan menggiring opini publik. jelaslah si penulis opini Tempo menulis tentang demokrasi tapi tidak siap dengan Demokrasi, tidak berani bersaing dengan visi dan misi dari para tokoh, si penulis yg tidak disebutkan namanya ini cuma jago pembunuhan karakter, tulisannya lemah, tendensius, tidak berdasar dan menggiring opini publik yg justru merusak esensi demokrasi yg seharusnya melahirkan persaingan sehat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline