Mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 67 yang sedang melakukan pengabdian di Desa Plaosan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang tengah melakukan berbagai sumbangsih yang berdampak kepada masyarakat. Dalam menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi yang menjadi kewajiban mahasiswa, mahasiswa melakukan sosialisai pencegahan stunting bersamaan dengan jadwal posyandu di Desa Plaosan. Kegiatan ini selaras dengan salah satu tema yang diusung oleh LP2M. Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang dibuat oleh Mahasiswa KKM kelompok 67 Arunavira bertema "Datang Posyandu Itu Penting, Bukan Yang Penting Datang Posyandu".
Walaupun dalam keterbatasan, kegiatan ini tetap dilaksanakan dengan sesuai rencana yang telah dikoordinasikan dengan Bidan setempat selaku tangan panjang dari Puskesmas Kecematan Wonosari. Sosialisasi ini menggunakan media brosur stunting untuk memaparkan materi yang ada. Brosur tersebut berisikan materi yang ringkas dan padat akan isi tentang pencegahan stunting. Materi yang dibuat mahasiswa KKM UIN Malang kelompok 67 ini telah dikoordinasikan dengan Bu Bidan Rinata Dinarsi A.Md.Keb untuk dikoreksi dan disesuaikan dengan masyarakat sekitar. Selain memberikan penyuluhan cegah stunting, mahasiswa juga melakukan kerjasama dengan posyandu dalam rutinan posyandu di Dusun Lobangan. Mulai dari pemantauan tumbuh tinggi, berat badan balita, lingkar lengan dan kepala. Tidak lupa pula pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil. Karena pencegahan stunting sebenarnya dimulai sejak bayi dalam kandungan.
Penyebab utama stunting adalah kurangnya gizi kronis yang terjadi secara ekstrem. Artinya kurangnya gizi ini berlangsung secara lama dan bahkan berturut-turut. Selain itu stunting juga dapat disebabkan oleh gaya hidup. Gaya hidup yang kurang sehat dan bersih dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan ibu dan bayinya. Pemerintah memiliki perhatian khusus terhadap permasalahan ini. Oleh karena itu harapannya program makan siang gratis yang dicanangkan oleh pemerintah dapat menjadi solusi tambahan dalam mengurangi jumlah stunting di indonesia. Pencegahan stunting sendiri bisa dari berbagai hal, antara lain yaitu pemberian ASI eksklusif, pemberian MP-ASI dan batas umurnya, pemberian makanan yang bergizi dan sehat untuk bayi dan ibu hamil, menjaga gaya hidup sehat dan bersih.
Materi yang disampaikan oleh mahasiswa sendiri ini didengarkan dengan antusias oleh ibu-ibu hamil dan Ibu-ibu menyusui di Dusun Lobangan. Sosialisasi disampaikan secara ringkas dan jelas agar mudah dipahami oleh masyarakat Lobangan. Mahasiswa juga menyampaikan gejala dan dampak yang disebabkan apabila anak terkena stunting. Gejalanya terlihat jelas melalui fisik anak, yaitu tinggi badan anak. Tinggi anak yang tidak sama dengan rerata anak seusianya bisa menjadi salah satu ciri anak terkena stunting. Dampak yang disebabkan dari stunting adalah pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak. Fisik anak yang terkena stunting akan berbeda dengan anak yang sehat mulai dari tinggi badan, berat badan dan perkembangan motorik anak. Tidak hanya brosur materi, mahasiswa UIN Malang juga memberikan buah tangan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa telur puyuh, jeruk dan bernutrisi tinggi. Pemberian PMT ini didukung oleh Bidan setempat untuk mendampingi PMT yang telah disiapkan dari puskesmas.
Mahasiswa pemateri pada kesempatan ini adalah anggota KKM UIN Malang kelompok 67 Arunavira, Muhammad Jad Maula dan Intan Sukma Mahsuni sebagai pemateri, keduanya memberikan arahan dan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah stunting. "pencegahan stunting ini perlu diedukasikan kepada masyarakat untuk mendukung gagasan pemerintah yaitu Indonesia emas 2045. Kalau tidak sejak dini dan dimulai dari sini, gagasan tersebut hanya akan menjadi slogan politik semata" tutur Jad Maula. Intan juga memberikan rumus praktis yang dapat mencegah stunting, "rumus ABCDE ini antara lain Aktif minum tablet tambah darah untuk ibu hamil. Bumil teratur periksa kehamilan setiap 6 bulan sekali. Cukupi konsumsi protein hewani. Datang ke posyandu setiap bulan. Dan Eksklusif ASI selama 6 bulan pertama usia bayi."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H