Setiap perawat pasti menemui bermacam - macam pasien di rumah sakit dengan penyakit yang berbeda -- beda, ada pasien yang sakit parah namun masih bisa berjalan, tetapi juga ada beberapa pasien yang tidak kuat lagi untuk berjalan.
Jika tidak ada tenaga untuk bergerak seorang pasien tersebut harus dipasang kateter urine sebagai alat bantu pasien ketika buang air kecil. Kateter urine adalah sebuah alat bantu pasien berbentuk selang atau pipa memanjang yang fleksibel yang akan dipasang ke dalam tubu
Pemasangan kateter urine termasuk tindakan keperawatan dengan cara memasukkan alat bernama kateter kedalam kandung kemih melalui saluran uretra yang bertujuan untuk membantu pasien memenuhi kebutuhan eliminasinya, sebagai pengumpulan jumlah urine, dan untuk mengosongkan kandung kemih ketika penuh.
Kateter urine tidak hanya satu jenis saja, ada empat jenis bentuk kateter yang digunakan perawat pada pasien sesuai dengan ketentuannya masing -- masing atau indikasinya, berikut dibawah ini jenis -- jenis kateter:
- Interminten Kateter
- Kateter jenis ini adalah kateter sementara, dikatakan sementara karena pemakaiannya hanya digunakan satu kali proses pengeluaran urin dari kandung kemih.
- Indwelling Kateter/Foley Kateter
- Kateter foley terpasang pada tubuh pasien dengan jangka waktu tertentu. selang kateter ini dimasukkan kedalam kandung kemih selama berhari -- hari, itu memungkinkan pasien mengeluarkan urine secara terus menerus tanpa selang diganti.
- Suprapublik Kateter
- Pada jenis kateter ini perawat jarang menggunakannya secara umum kepada pasien. Karena suprapublik kateter hanya bisa digunakan pada pasien yang kondisi tubuhnya mengalami penyumbatan atau kerusakan organ sehingga pemasangan kateter tidak masuk melalui uretra, namun memasukkannya melalui lubang yang dibuat oleh dokter pada area abdomen kedalam uretra dengan cara operasi atau pembedahan.
- Kondom Kateter
- Kondom kateter hanya bisa dipakai oleh laki -- laki saja, dengan adanya masalah inkontinensia, lalu pemasangan kateter ini tidak di masukkan kedalam vesika urinaria, tetapi hanya dibagian luar organ penis.
Setelah mengetahui jenis -- jenis kateter, seorang perawat akan melakukan prosedure pemasangan kateter yang tepat dan benar. Sebelum melakukan sebuah prosedure, perawat terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan seperti kateter sesuai dengan indikasi, sarung tangan steril, pelumas (berbentuk jelly), duk steril, spuit 10cc, aquabidest, pinset, kasa, bahan perekat (Velcro, selotip), larutan pembersih, kom kecil yang diisi dengan larutan pembersih, dan bak instrumen yang berisi duk steril, kasa, pinset, dan spuit). Ketika menyiapkan alat dan bahannya, tahap selanjutnya yaitu melakukan pemasangan kateter, berikut salah satu prosedur pelaksanaan pemasangan kateter dengan jenis foley kateter kepada seorang wanita:
- Perawat yang bertugas melakukan pemasangan kateter harus menjelaskan terlebih dahulu prosedure yang akan dilakukan kepada pasien atau klien
- Perawat mencuci tangannya
- Mebantu klien dengan poaisi supine dengan kaki yang terbuka
- Setelah itu menyiapkan area steril seperti pemasangan perlak, dan perawat memakai sarung tangan steril
- Periksa kepatenan balon
- Lapisi bagian distal sekitar 2 sampai 5 cm kateter dengan diberi pelumas
- Taruh duk steril pada area vulva
- Buka labia menggunakan tangan yang tidak steril yaitu tangan kiri
- Lalu gunakan tangan yang steril untuk memegang kasa yang sudah diberi larutan pembersih menggunakan pinset setelah itu bersihkan dari arah anterior ke posterior dari arah dalam ke luar dengan satu kali usap lalu kasa tersebut dibuang
- Ambil kateter dengan tangan yang steril yaitu tangan kanan
- Pegang ujung kateter dengan selang dilingkarkan ke telapak tangan yang steril
- Kemudian masukkan kateter dengan pelan dan harus percaya serta melebihkan 1 sampai 2 inci dari awal kateter masuk kekandung kemih (untuk perempuan Panjang uretra sekitar 3 sampai 4 cm)
- Setelah selang kateter sudah masuk, kembangkan balon menggunakan cairan steril 10 cc, untuk memastikan bahwa balon cukup dan selang jika ditarik tidak lepas, maka perawat menarik selang kateter perlahan
- Hubungkan kateter ke sistem drainase, lalu fiksasi kateter deperut atau paha
- Letakkan kantong drainase lebih rendah dari posisi kandung kemih
- Setelah selesai semua prosedure pemasangan, lepas sarung tangan steril tadi dan langsung buang kemudian cuci tangan.
- Dokumentasikan ukuran kateter yang di pakai, jumlah air steril pada balon, tunggu respon pasien terhdap prosedure yang sudah diberikan tadi.
Meskipun prosedure sudah dilakukan secara maksimal, bukan berarti tidak efek dari pemasangan kateter ini. Pasti ada efek samping yang dialami beberapa pasien setelah melakukan pemasangan kateter seperti halnya terjadi iritasi ataupun trauma pada uretra pasien dikarenakan penggunaan kateter ukuran tidak tepat hingga dapat mengiritasi uretra, bakteria sekunder atau sepsis, pielonefritis akut, dan bisa juga terjadi meningitis.
NAMA: REZZA NUR AMALIA BAITIN
NIM : 1130022146
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H